CD-ROM
Analisis Kecacatan Produk Bola Kasti Dengan Menggunakan Metode FMEA dan FTA (Studi Kasus di CV Kharisma-Malang) (CD)
Peranan kualitas suatu produk akan semakin tinggi dan penting karena konsumen semakin kritis dalam memilih atau menggunakan suatu produk. Produsen dituntut menghasilkan produk berkualitas tinggi dengan cara menyesuaikan berbagai standard terlebih dahulu sebelum dipasarkan. Sala satu yang menjadi tolok ukur untuk mengetahui apakah suatu perusahaan berhasil dalam upaya peningkatan kualitas adalah jika perusahaan tersebut dapat mencapai kondisi minim cacat pada produk. CV. Kharisma adalah perusahaan yang berproduksi di bidang pembuatan bola kasti dalam output produksinya sering terjadi kecacatan produk, sebesar 20 % sampai 22,7% pada stasiun kerja press. Cacat produk yang terjadi yaitu bola rusak / terlalu lunak, karet mengelupas dan karet sobek oleh karena itu, dari penelitian ini akan dicoba untuk menggunakan metode yang ada agar kecacatan dapat diminimalkan dan kapasitas produksinya dapat ditingkatkan. Berdasarkan latar belakang di atas, maka di dapatkan perumusan masalah sabagai berikut: Bagaimana menerapkan Metode Failure Mode and Effect Analysis dan Fault Tree Analysis guna mendeteksi penyebab potensi kegagalan suatu system dan akibat dari kegagalan itu terdapat produk bola kasti. Hal-hal apa saja yang menjadi faktor penyebab produk bola kasti cacat dan alternaitf solusi yang diberikan Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah : Untuk mengindentifikasi atau mendeteksi penyebab produk bola kasti cacat dengan menggunakan metode FMEA . sedangkan untuk menunjukkan kombinasi kegagalan yang berdampak pada keseluruhan system mekanis dengan menggunakan metode FTA. Untuk mengetahui, beberapa faktor penyebab produk bola kasti dan alternatif solusi yang di berikan. Untuk menjawab tujuan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan diantaranya: Penyebab kecacatan produk dengan diagram fishbone diantaranya : Faktor Operator, kurang teliti, konsentrasi kurang dan lelah.. Faktor Material : karet, kualitas buruk, sabut, kurang bahan sabut dan karet kondisi rusak. Faktor Proses : kesalahan pengoperasian, tergesa-gesa dan kurang hati-hati. Faktor Peralatan : mesin press, kotor dan kurang perawatan. Perhitungan Risk Prioritas Number pada tabel Failure Mode and Effect Analysis menunjukan bahwa pendeteksian penyebab kegagalan yang potensial yaitu : Kesalahan pengoperasian dengan RPN sebesar 84, Kondisi karet rusak dengan RPN sebesar 60, Kesalahan pengoperasian dengan RPN sebesar 48. Berdasarkan hasil pemfaktoran pada diagram pohon kesalahan pada bab sebelumnya, telah di tunjukan bahwa : Rangking tertinggi pada operator, Rangking terendah terdapat kegagalan material dan proses.
Kata kunci : Failure Mode and Effect Analysis, Fault Tree Analysis dan Risk Priority Number
Tidak tersedia versi lain