CD-ROM
Tinjauan tentang prosedur pemberian kredit pensiun dalam menghindari kredit bermasalah pada PT. bank BTPN cabang malang (CD)
Salah satu wujud berhasilnya tujuan pembangunan adalah pertumbuhan ekonomi. Bank mempunyai peranan yang sangat penting dalam perekonomian karena dalam hal ini bank dapat menyalurkan dananya ke berbagai bentuk, khususnya dalam bentuk kredit.
Tempat penelitian yang dipilih oleh penulis adalah PT. Bank BTPN Cabang Malang yang beralamatkan Jl. Jaksa Agung Suprapto No. 63, dengan mengambil judul “ Tinjauan Tentang Prosedur Pemberian Kredit Pensiun Dalam Menghindari Kredit Bermasalah Pada PT. Bank BTPN Cabang Malang”. Berdasarkan dari tujuannya PT. Bank BTPN adalah bank yang memfokuskan diri dalam melayani kredit kepada para pensiunan.
Adapun tujuan peneltian ini adalah untuk mengetahui bagaimana prosedur pemberian kredit pensiun yang diterapkan pada PT. Bank BTPN Cabang Malang yang bersangkutan,, dalam upaya menghindari kredit bermasalah, mengetahui jumlah kredit yang bermasalah, mengetahui jumlah kredit yang macet, mengetahui peran prosedur pemberian kredit pensiun dalam menghindari kredit bermasalah pada PT. Bank BTPN Cabang Malang.
Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif dan kuantitatif yaitu data diolah dengan cara : 1.Tabulasi Data, sebagai berikut: a) Jumlah relisasi kredit tahun 2001-2005, b) Jumlah Kolektibiliti Kredit Tahun 2001-2005, c) Jumlah Kredit Macet Tahun 2001-2005. 2. Perkembangan Kredit Tahun 2001-2005 dengan rumus sebagai berikut:
Rumus Perubahan Kredit:
Keterangan: Pt = Perubahan kredit
Kt = Kredit yang disalurkan tahun sekarang
Kt-1 = Kredit yang disalurkan tahun lalu
3. Persentase Kredit , dengan rumus sebagai berikut: Rumus Prosentasi Kredit Macet =
Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa ketepatan dalam prosedur pemberian kredit pensiun sangat berperan penting dalam membantu perkembangan PT. Bank BTPN, khususnya pada saat proses penyelidikan kredit atau servei dapat diketahui apakah calon debitur yang bersangkutan layak mendapatkan kredit yang dimohonkan atau tidak, sehingga pada akhirnya kredit bermaslah dapat dihindari.
Tidak tersedia versi lain