Bersembunyi, mengembara, itulah yang ia lakukan untuk menghindari kejaran penguasa yang menuding puisinya menghasut aktivis untuk mealwan pemerintah orde baru. Tapi bahkan setelah usai orde baru, dia tak kunjung kembali. Banyak yang menduga dia korban penculikan menjelang prahara Mei 1998.