Priyo Budi Santoso disebut mendapat fee satu persen dari proyek pengadaan Laboratorium Komputer Madrasah Tsanawiyah di Kementrian Agama dan juga mendapat fee 3,5 persen dari proyek alat telekomunikasi di Dirjen Pendidikan Islam.
Lahir sebagai keturunan cina, ia menolak mengganti namanya menjadi "Indonesia". Hidupnya diabdikan untuk membela mereka yang hak-haknya dirampas, termasuk penolakannya pada gagasan Presiden Sukarno umtuk kembali ke UUD'45, dikarenakan sedikit memuat tentang HAM.
Lewat riset panjang yang hebat dan temuan lapangan yang cemerlang, buku ini berupaya mengungkap akar sejarah penuh kontoversi, yang menyimpan stigma kekerasan yang melibatkan "aktor-aktor otoriter" militer Orde Baru. Didukung oleh data yang akurat dan opini-opini dari sumber terpecaya, buku ini menyuguhkan ke hadapan pembaca bagaimana kekerasan -atas nama stabilitas dan pembangunan telah diba…
Kajian Philpott ini beranjak dari kepedulian untuk membeberkan kondisi di mana pernyataan-pernyataan ilmiah telah menjadi standar pengetahuan yang harus dirujuk sebagai suatu kebenaran. Bagi Philpott, kebenaran adalah efek dari praktik diskursif dan bukan suatu yang berada di luarnya sebagaimana telah ditunjukkan oleh para mahaguru politik Indonesia.
Buku ini memaparkan pemikiran, penafsiran, dan reaksi Mahfud terhadap apa yang dilihat dan dialaminya selama satu tahun menjadi menteri pada Kabinet Persatuan Nasional yang dipimpin oleh Gus Dur; mengungkap segi manusiawi dari Gus Dur yang penuh humor, setia kawan dsb. Mahfud juga mengurai visi, misi, dan konsepsi dunia pertahanan, paham kenegaraan, paradigma baru pembangunan hukum sampai penye…
Buku ini berupaya untuk mengumpulkan dan mengkristalkan gagasan-gagsan para pemikir dan pecinta negeri ini untuk memajukan kehidupan masyarakat kita. Masing-masing penulis menyumbangkan pemikirannya di bidang ekonomi, sosial dan politik.
Buku ini menyajikan kondisi krisis multidimensi yang berkepanjangan yang melanda Indonesia melalui perspektif historis, politis, ekonomi, sosial, dan kultural yang dipaparkan dengan analisa yang sangat tajam dari sepuluh penulis.