CD-ROM
Pelaksanaan Mutu Pelayanan Kesehatan Di Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi (Kajian Implementasi Kebijakan Pelayanan Kesehatan Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan)
Rommy Sebastian Koto, 2019, “Mutu Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit
Bhayangkara Tebing Tinggi ( Kajian Implementasi Kebijakan Pelayanan
Kesehatan berdasarkan PerMenKes Nomor 43 Tahun 2016 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan). Promotor : Prof. Dr. Bonavantura
Ngarawula, M.Si; Ko Promotor : Dr. Kridawati Sadhana, MS
Kata Kunci: Mutu, Pelayanan , Kesehatan, Implementasi
Kesehatan merupakan kebutuhan dasar setiap manusia. Undang-undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, menegaskan bahwa
kesehatan adalah satu dari enam urusan concurrent yang bersifat wajib dan terkait
dengan pelayanan dasar. Implementasi kebijakan tersebut disesuaikan dengan
kemampuan keuangan daerah. Pelayanan Kesehatan berdasarkan PerMenKes
Nomor 43 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.
Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi merupakan salah satu rumah sakit milik
POLRI yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan
memberikan pelayanan yang berorientasi pada mutu dan pelayanan prima sesuai
Standar Pelayanan Publik yang terdiri atas aspek Prosedur, Biaya, Waktu, Sarana
dan Prasarana, Produk layanan , dan Kompetensi sumber daya manusia petugas..
Berdasarkan realitas tersebut, maka permasalahan dalam penelitian ini
adalah; 1)Bagaimana mutu pelayanan kesehatan masyarakat di RS Bhayangkara
Tebing Tinggi? 2) Apa saja faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam
pelayanan kesehatan masyarakat di RS Bhayangkara Tebing Tinggi? Dengan
demikian, penelitian ini bertujuan: Mendeskripsikan dan menganalisis mutu
pelayanan kesehatan masyarakat dan menganalisis faktor-faktor yang mendukung
dan menghambat mutu pelayanan kesehatan masyarakat di Rumah Sakit
Bhayangkara Tebing Tinggi.
Perspektif penelitian ini adalah deskriptif – kualitatif. Data dikumpulkan
melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Sedangkan analisis data
menggunakan Interactive Analisys yang dikembangkan oleh Milles dan
Huberman melalui beberapa prosedur, yaitu: Pengunpulan data, Penyajian data,
Reduksi data, Penarikan kesimpulan yang dilakukan secara simultan selama
penelitian berlangsung.
Hasil penelitian ini adalah : 1) Mutu pelayanan kesehatan merupakan
performance dan trustable terkait prosedur, biaya, waktu , sarana dan prasarana,
produk layanan, dan kompetensi sumber daya petugas. 2 Respon dan harapan
masyarakat (pasien) merupakan feed back bagi perbaikan dan pengembangan
mutu pelayanan kesehatan. 3) Faktor pendukung mutu pelayanan kesehatan
adalah kerjasama stakeholder kesehatan, kebijakan pemerintah, perkembangan
ilmu pengetahuan kesehatan dan kesadaran masyarakat. 4) Faktor penghambat
mutu pelayanan kesehatan adalah Rendahnya kinerja SDM kesehatan,
keterbatasan jumlah SDM, keterbatasan sarana dan prasarana. Dengan demikian,
Mutu Pelayanan Kesehatan merupakan sinergitas segenap stakeholder kesehatan,
performance dan trustable prosedur, waktu layanan, biaya layanan, sarana dan
prasaranan, produk layanan dan kompetensi sumber daya manusia.
Tidak tersedia versi lain