CD-ROM
Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Kualitas Kehidupan Kerja, Dan Pemberdayaan Terhadap Kinerja Melalui Kepuasan Kerja Dosen Ptkis Kopertais Wilayah IV di Kabupaten Lamongan Jawa Timur
Kinerja adalah suatu ukuran prestasi / hasil dalam mengelola dan menjalankan
suatu organisasi dimana berhubungan dengan segala hal yang akan, sedang dan telah
dilakukan organisasi tersebut dalam kurun waktu tertentu. Mardiasmo (2004) menyatakan
bahwa penilaian kinerja sektor publik dilakukan untuk memenuhi tiga maksud, yaitu: (1)
membantu membenahi kinerja pemerintah, (2) pengalokasian pembuatan keputusan dan
sumber daya, (3) memperbaiki komunikasi kelembagaan dan diwujudkannya
pertanggungjawaban organisasi publik.
Dosen merupakan sebuah profesi yang dituntut akan kualifikasi yang sesuai agar
mampu menunjukkan performan dan kinerja yang optimal (Handler, 2010). Indikator
dosen dapat dilihat dari aspek dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi yang terangkum
dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi. Tri Dharma
Perguruan Tinggi merupakan tiga pilar pondasi dosen dalam melakukan kegiatan yang
terdiri atas pendidikan, penelitian dan pengabdian.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana deskripsi Gaya
Kepemimpinan, Kualitas Kehidupan Kerja, Pemberdayaan, Kepuasan Kerja dan Kinerja
Dosen di PTKIS Kabupaten Lamongan ?; 2) Bagaimana pengaruh Gaya Kepemimpinan,
Kualitas Kehidupan Kerja dan Pemberdayaan terhadap Kepuasan Kerja di PTKIS
Kabupaten Lamongan?; 3) Bagaimana pengaruh Gaya Kepemimpinan, Kualitas
Kehidupan Kerja dan Pemberdayaan terhadap Kinerja di PTKIS Kabupaten Lamongan?;
4) Bagaimana pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja di PTKIS Kabupaten
Lamongan?; 5) Bagaimana pengaruh Gaya Kepemimpinan, Kualitas Kehidupan Kerja
dan Pemberdayaan terhadap Kinerja Dosen Melalui Kepuasan Kerja di PTKIS Kabupaten
Lamongan?
Penelitian ini merupakan penelitian penjelasan yang menjelaskan hubungan antar
variabel. Penelitian mempertanyakan pengaruh variabel bebas eksogen terhadap variabel
endogen, serta peran variabel bebas endogen sebagai pemoderator dalam hubungan
vareabel oksogen dengan variabel endogen. Kerangka konseptual penelitian mendasari
pengajuan hipotesis penelitian. Instrumen pengukuran diberikan kepada sampel untuk
memperoleh data variabel penelitian. Data penelitian dianalisis dengan Structural
Equation Modeling (SEM) untuk menguji hipotesis. Penelitian ini menggunakan
rancangan survey penelitian korelasional. Populasi dalam penelitian adalah dosen tetap
di PTKIS Kopertais Wilayah IV di Kabupaten Lamongan Jawa Timur sejumlah 309.
Peneliti menentukan sampel mengunakan Rumus Slovin. Setelah peneliti
masukkan dalam rumus tersebut maka dapat ditemukan sampel penelitian adalah: 174
dosen. Variabel Eksogen dalam penelitian ini adalah Gaya Kepemimpinan, Kualitas
Kehidupan Kerja, dan Pemberdayaan. Sedangkan Variabel Intervening adalah Kepuasan
Kerja sedangkan Variabel endogen dalam penelitian ini adalah Kinerja. Analisis data
dalam penelitian ini adalah 1) Analisisi Statiska Deskriptif; 2) Analisis Statistik
Inferensial.
Hasil penelitian adalah: 1). Dapat mendeskripsikan bahwa gaya kepemimpinan,
kualitas kehidupan kerja, dan pemberdayaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja melalui kepuasan kerja dosen di PTKIS Wilayah IV Kabupaten Lamongan Jawa
Timur. Hal ini dapat dilihat bahwa variabel gaya kepemimpinan dengan indikator
transformasional, transaksional, situasional, pelayanan dan autentik menunjukkan bahwa
pelayanan yang sangat dominan. Sehingga PTKIS perlu meningkatkan pelayanan yang
memadai dan memberikan pelayanan yang sama kepada semua dosen. Variabel kualitas
kehidupan kerja dengan indikator komunikasi, pengembangan karir, keselamatan kerja,
partisipasi kerja dan kompensasi menunjukkan bahwa indikator komunikasi yang sangat
dominan, sehingga PTKIS perlu meningkatkan komunikasi antara dosen denganiv
pimpinan dengan menggunakan sistem manajemen terbuka. Variabel Pemberdayaan
dengan indikator inisiatif, partisipasi, rasa tanggung jawab menunjukkan bahwa rasa
tanggung jawab adalah indikator yang paling dominan. Hal ini memberiakan kesempatan
PTKIS untuk mendorong dosen bertindak progresif demi kemajuan kampus. Variabel
Kepuasan kerja dengan indikator kepuasan kerja keseluruhan, kepuasan rekan kerja,
kepuasan atasan, kepuasan kebijakan organisasi, kepuasan gaji, dan kepuasan promosi
menunjukkan bahwa kepuasan kebijakan oerganisasi merupakan indikator yang paling
dominan. Sehingga PTKIS harus memberikan peluang dosen untuk mengembangkan
keilmuan pada dosen. Sedang kinerja dengan indikator pendidikan dan pengajaran,
penelitian, pengabdian dan penunjang tri dharma perguruan tinngi menunjukkan bahwa
indikator pengabdian merupakan faktor yang sangat dominan. Hal ini menjadi pijakan
PTKIS biar dosen ikut berperan aktif dalam penyuluhan, penataran, pelatihan dan
pengabdian kepada masyarakat. 2. Gaya Kepemimpinan, kualitas kehidupan kerja dan
pemberdayaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja. Hal ini
menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan yang diterapkan di PTKIS Wilayah IV
Kabupaten Lamongan sangat cocok, karena bisa memberikan pelayanan yang memadai
kepada dosen. PTKIS memberikan pelayanan yang sama kepada semua dosen, di
samping itu manajemen PTKIS juga bersedia menerima pemikiran yang lebih baik dari
para dosen, sehingga dosen merasa puasa dalam bekerja. 3. Gaya Kepemimpinan, kualitas
kehidupan kerja dan pemberdayaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja.
Hal ini menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan yang dicerminkan oleh pelayanan dalam
memberikan pelayanan yang memadai kepada dosen, menunjukkan intergritas di antara
berbagai kepentingan dan pemberdayaan manajemen. PTKIS memberikan kesempatan
pada dosen untuk berkarya demi kemajuan kampus, dan juga memberkan kesempatan
pada dosen untuk menjalin komunikasi dengan pimpinan dan semua dosen. Manajemen
juga menfasilitasi gagasan inovatif dosen. Kegiatan ini mampu memperbaiki kinerja
dosen di PTKIS Wilayah IV Kabupaten Lamongan. 4. Kepuasan kerja berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja. Hal ini bisa dilihat bahwa kepuasan dosen
ditunjukkan dengan kebanggaan tersendiri menjadi dosen, memiliki arti tersendiri hidup
menjadi dosen dan bahagia mengemban tugas menjadi dosen. Sehingga mampu
meningkatkan efektifitas kinerja dosen di PTKIS Wilayah IV Kabupaten Lamongan Jawa
Timur. 5. Gaya kepemimpinan, kualitas kehidupan kerja, pemberdayaan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja dosen melalui kepuasan kerja di PTKIS Wilayah
IV Kabupaten Lamongan Jawa Timur. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja dosen di
PTKIS bisa meningkat dengan cara menerapkan gaya kepemimpinan transformasional,
transaksional, situasional, pelayanan dan autentik, teruatama terkait dengan pelayanan
yang memadai. Dosen merasa puas dengan hasil kerjanya karena di PTKIS itu ada
kenyamanan dalam bekerja, ada pemberdayaan terhadap tugas-tugas dosen sehingga
dosen merasa mandiri dan bisa berinisiatif untuk kerja kreatif, produktif dan inovatif.
Sesuai dengan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah disampaikan maka
dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut: 1. Pimpinan PTKIS Wilayah IV
Kabupaten Lamongan Jawa Timur, dalam meningkatkan kinerja dosen perlu menjalankan
gaya kepemimpinan layanan, karena ketika manajemen PTKIS memberikan layanan yang
sama kepada semua dosen maka kinerja akan meningkat. Untuk itu manajemen PTKIS
harus menunjukkan integritas diantara berbagai macam kepentingan dosen, dan
manajemen PTKIS juga harus memberikan pelayanan yang baik. Dosen diberi
pemahaman tentang kualitas kehidupan kerja yang secara operasional dilakukan dengan
meningkatkan komunikasi, karena ketika komunikasi dosen dengan pimpinan PTKIS
menggunakan sistem terbuka maka kinerja dosen semakin baik. Untuk itu manajemen
PTKIS harus transparan dalam urusan kerja. Manajemen PTKIS juga harus memberikanv
kemudahan kepada dosen untuk mendapatkan data yang dibutuhkan. Dosen juga perlu
dilakukan pemberdayaan sebaik mungkin, yang secara operasional dilakukan dengan
meningkatkan rasa tanggung jawab, karena ketika manajemen meminta dosen membuat
laporan terkait kegiatan yang dilakukan maka kinerja dosen bisa meningkat. Untuk itu
dosen perlu diberi kesempatan untuk mengajukan biaya kegiatan dengan penuh rasa
tanggung jawab. 2. Bagi Pengembangan ilmu pengetahuan, hasil penelitian ini dapat
memperkaya konsepsi dari model kinerja individu dan implikasi kepuasan kerja bagi
kinerja organisasi. 3. Untuk penelitian selanjutnya disarankan perlu melakukan kajian
terhadap variabel-variabel yang belum termuat dalam penelitian ini, seperti gaya
kepemimpinan islami, pelayanan organisasi, dan budaya organisasi. Hal ini
dimaksudkan karena peneliti selanjutnya bisa beda tempat, objek dan tambahan variabel
yang lain.
Tidak tersedia versi lain