CD-ROM
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemanfaatan Sistem Informasi Berbasis Teknologi Informasi Dan Dampaknya Terhadap Kepuasan Dan Kinerja Pengguna Pada Organisasi Pemerintah Daerah
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh
persepsi kemudahan terhadap persepsi kegunaan dan pengaruh persepsi kegunaan,
persepsi kemudahan, norma subyektif, kondisi memfasilitasi terhadap
pemanfaatan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) dan pengaruh
selanjutnya terhadap kepuasan dan kinerja pengguna pada lingkungan penggunaan
TIK diwajibkan (mandatory) dengan sampel penelitian adalah pengguna aplikasiaplikasi SIKD (Sistem Informasi Keuangan Daerah) pada organisasi pemerintahan
di Provinsi Kalimantan Selatan. Dikonseptualisasikan menggunakan model
penelitian berbasis model teori Technology Acceptance Model (TAM) yang telah
dikenal luas di kalangan peneliti sistem informasi berbasis perilaku.
Data penelitian dikumpulkan dengan mendistribusikan kuesioner penelitian
kepada target populasi sebanyak 264 pengguna aplikasi-aplikasi SIKD di
organisasi pemerintahan Provinsi Kalimantan Selatan. Total distribusi kuesioner
sebanyak 264 buah pada 88 SKPD. Sebanyak 261 responden para pengguna
aplikasi-aplikasi SIKD berpartisipasi pada pengumpulan data penelitian. Dua
puluh tujuh tanggapan responden tidak dapat diikutsertakan dalam tabulasi data
karena pengisian yang tidak lengkap (12 pengguna) dan aplikasi yang digunakan
bukan aplikasi-aplikasi SIKD (15 pengguna). Sehingga total tanggapan responden
layak untuk dianalisis ke tahap selanjutnya adalah sebanyak 234 respon pengguna
(89,6%). Responden sebagai pengguna aplikasi-aplikasi SIKD sebanyak 234
PNS/PPPK organisasi pemerintahan di Provinsi Kalimantan Selatan, terdiri 112
pria dan 122 wanita. Usia rata-rata responden 37 tahun dengan usia pengguna
terbanyak pada rentang usia 31 sampai 40 tahun dengan persentase sebanyak
48,7%. Pendidikan dominan pengguna adalah Sarjana (S1) sebesar 47,4% dan
jabatan pengguna sebagian besar staf sebesar 79,1% dari berbagai
bagian/bidang/seksi di tiap SKPD. Pengalaman pengguna dalam menggunakan
aplikasi di atas tiga tahun sebanyak 110 pengguna, selebihnya sebanyak 124
pengguna memiliki pengalaman menggunakan kurang dari tiga tahun. Frekuensi
menggunakan bervariasi dan yang terbanyak adalah menggunakan beberapa kali
dalam sebulan (83 pengguna/35,5%). Pada durasi waktu setiap menggunakan,
tidak ada pengguna yang menggunakan kurang dari 30 menit, yang terbanyak
adalah lebih dari tiga jam (78 pengguna/33,3%).
Data penelitian dianalis dengan statistik deskriptif dan statistik inferensial.
Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran mengenai demografi
responden dan menunjukkan karakteristik variabel penelitian. Statistik inferensial
digunakan untuk menguji hipotesis penelitian dengan pendekatan analisis
multivariat SEM berbasis variance, yakni SEM-PLS.
Statistik deskriptif memperlihatkan pengguna aplikasi-aplikasi SIKD di
Pemprov Kalimantan Selatan dan Pemko Banjarmasin setuju bahwa: aplikasi
mudah digunakan; penggunaan aplikasi meningkatkan kemampuan kerja; ada
dukungan sumberdaya organisasi, teknis, dan kemampuan pengguna; serta
tanggapan lingkungan kerja positif dalam penggunaan aplikasi. Tingkat
pemanfaatan TIK oleh pengguna kedua organisasi pemerintahan sudahvi
terintegrasi ke dalam rutinitas kerja untuk menyelesaikan tugas, pengguna puas
atas informasi dan kinerja dari aplikasi-aplikasi SIKD, serta pengguna setuju
bahwa penggunaan berkontribusi kepada kinerja yang direfleksikan kepada
kinerja kerja, perolehan pengetahuan, kualitas komunikasi, dan kualitas
pengambilan keputusan.
Dua tahap evaluasi sebelum pengujian hipotesis penelitian, tahap pertama
evaluasi model pengukuran (outer model) dan tahap kedua evaluasi model
struktural (inner model) dengan bantuan software WarpPLS 6.0. Hasil pengujian
hipotesis menunjukkan persepsi kegunaan, norma subyektif, dan kondisi
memfasilitasi mempengaruhi pemanfaatan TIK. Persepsi kemudahan tidak
berpengaruh terhadap pemanfaatan TIK. Persepsi kemudahan adalah determinan
persepsi kegunaan. Pemanfaatan TIK mempengaruhi kepuasan dan kinerja
pengguna, serta kepuasan pengguna mempengaruhi kinerja pengguna. Persepsi
kegunaan tidak memediasi hubungan antara persepsi kemudahan dengan
pemanfaatan TIK. Kepuasan pengguna memediasi hubungan antara pemanfaatan
TIK dengan kinerja pengguna.
Kerangka konseptual yang menjadi model penelitian dan diuji dalam
penelitian ini mampu menunjukkan bahwa pada kondisi penggunaan TIK
diwajibkan pada suatu organisasi, perilaku kepercayaan pengguna TIK
mempengaruhi pemanfaatan TIK, kepuasan pengguna, dan kinerja pengguna.
Organisasi pemerintahan di Provinsi Kalimantan Selatan perlu memperhatikan
bahwa peningkatan kemudahan, kegunaan, tanggapan positif lingkungan kerja,
dan kondisi-kondisi yang memfasilitasi penggunaan TIK oleh pegawai sebagai
pengguna akan mempengaruhi peningkatan pemanfaatan TIK yang pada
gilirannya akan meningkatkan kepuasan dan kinerja pengguna (kinerja kerja,
perolehan pengetahuan, kualitas komunikasi, dan kualitas pengambilan
keputusan). Peningkatan kinerja pengguna adalah salah satu refleksi dari
peningkatan kinerja organisasi.
Tidak tersedia versi lain