CD-ROM
Studi Penelitian Pengaruh Tegangan Leleh Tulangan Geser Bambu Terhadap Kuat Geser Balok Beton Bertulang Bambu (CD + CETAK)
Bambu dipilih sebagai bahan pengganti baja untuk tulangan karena bambu adalah bahan yang bersifat renewable dan bambu memiliki nilai kuat tarik yang tinggi mendekati baja. Sifat keruntuhan akibat gaya geser pada struktur beton bertulang adalah getas, tidak daktail, dan keruntuhannya terjadi secara tiba-tiba tanpa ada
peringatan, oleh sebab itu diperlukan tulangan geser. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tegangan leleh tulangan geser terhadap kuat geser balok beton bertulang bambu.
Benda uji yang digunakan berupa balok beton bertulang bambu dengan variasi tegangan leleh sengkang sebesar 420,36 MPa, 406,31 MPa, dan 328,03 MPa berukuran 100 mm x 150 mm x 800 mm. Benda uji berjumlah 9 buah yang masingmasing variasi sebanyak 3 buah benda uji dan akan diuji pada usia 28 hari dengan mutu beton rencana 20,75 MPa. Pengujian yang akan dilakukan adalah uji kuat lentur dan defleksi dengan alat uji flexural beam testing (ASTM C78) yang memiliki 2 beban terpusat.
Hasil penelitian menunjukan bahwa tegangan leleh sengkang berpengaruh dalam meningkatkan kuat geser balok beton bertulang bambu. Pada balok tulangan bambu dengan tegangan leleh sengkang 420,36 MPa mempunyai nilai rata – rata kuat geser sebesar 18444 N, atau 1,20 % lebih tinggi dibandingkan dengan balok tulangan bambu dengan tegangan leleh sengkang 406,31 MPa yang mempunyai nilai ratarata kuat
geser sebesar 18222 N, dan 12,04% lebih tinggi dibandingkan dengan balok tulangan bambu dengan tegangan leleh sengkang 328,03 MPa yang mempunyai nilai rata-rata kuat geser sebesar 16222 N.
Kata kunci : Bambu, Tegangan Leleh, Kuat Geser Balok
Tidak tersedia versi lain