CD-ROM
Analisis Pengendalian Kualitas Telur Ayam Ras Petelur Menggunakan Metode Six Sigma pada CV. Alen Arin Malang (CD + Cetak)
Kualitas telah menjadi bagian yang sangat penting dalam setiap proses produksi. Strategi yang dilaksanakan harus mampu menjaga kestabilan proses, sehingga produksi dapat dikendalikan dengan tujuan untuk dapat meminimasi produk cacat. Salah satu produk konsumsi harian masyarakat yang memerlukan pengendalian kualitas ialah produksi telur ayam. Telur ayam yang banyak beredar di masyarakat berasal dari ayam ras petelur.
Dalam sehari CV. Alen Arin Malang, mampu memproduksi sekitar 90 kg telur dari 1.700 ayam. Sering kali, timbul berbagai cacat saat pemanenan telur. Misalnya retak atau pecahnya kulit, adanya bercak darah, cacing, pertumbuhan janin, perubahan letak atau ukuran kantungan udara saat peneropongan, ukuran maupun warna telur yang tidak sesuai standar, bahkan kebusukan telur ayam.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka diperoleh perumausan masalah sebagai berikut : posisi level sigma pada pengendalian kualitas, faktor-faktor yang menyebabkan kecacatan pada telur ayam dan upaya menurunkan jumlah cacat fisik pada telur yang terjadi pada CV Alen Arin Malang.
Pada penelitian ini digunakan analisis pendekatan Six Sigma parsial karena peneliti hanya menggunakan tiga tahapan Six Sigma yaitu Define, Measure, dan Analyze. Dua tahapan yang lain yaitu Improve dan Control tidak digunakan karena untuk melakukan dua tahapan tersebut memerlukan waktu yang cukup lama untuk melakukan berbagai penelitian lain terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas produk jadi. Perhitungan nilai DPMO dan Kapabilitas Sigma serta Kapabilitas proses menggunakan nilai indeks cpm. Diagran sebab akibat digunakan dalam tahapan analyze untuk mengetahui penyebab kecacatan pada telur ayam berdasarkan proses produksi, selanjunya dilakukan evaluasi dan analisa mengenai pengaruh faktor-faktor tersebut.
Untuk menjawab masalah diatas, dapat ditarik kesimpulan : CV. Alen Arin Malang menghasilkan rata-rata 50.000 butir telur setiap bulannya dengan jenis cacat yang terjadi antara lain ialah retak atas, retak tengah, telur muda, dan telur kecil. Selanjtnya diperoleh nilai DPU sebesar 0,006593 dan nilai DPMO berada pada angka 6,593. Maka hasil perhitungan nilai sigma berada pada 3,98 padahal untuk proses yang lebih baik diperlukan tingkat DPMO yang mendekati 6 sigma. Dimana faktor-faktor yang menyebabkan kecacatan pada telur ayam secara garis besar terdapat 4 faktor, yaitu tenaga kerja, metode pelaksanaan, bahan baku dan lingkungan.
Metode untuk menurunkan jumlah cacat fisik pada telur yang terjadi pada CV Alen Arin Malang perlu ditunjang dengan kehadiran Quality Control, seluruh proses perawatan dan pemanenan telur dilakukan oleh beberapa tenaga kerja terlatih serta pengendalian kualitas meliputi pemeriksaan, penjadwalan, fomulasi pada pakan, air, serta pembersihan kandang dilakukan sesuai SOP dan dilengkapi dokumen checklist, termasuk pada setiap tahapan pemanenan.
Kata Kunci : Diagram Sebab Akibat, DPMO, DPU, Metode Penurunan Cacat, Qulality Control, Six Sigma, Telur Ayam
Tidak tersedia versi lain