CD-ROM
Studi Penelitian Pengaruh Rasio Tulangan Tarik Bambu Sebagai Tulangan Terhadap Kuat Lentur dan Defleksi Balok Beton Bertulang (CD + Cetak)
Baja merupakan material terbaik yang digunakan sebagai tulangan beton karena kekuatan tariknya yang tinggi. Baja tulangan adalah produk olahan hasil tambang yang keberadaannya suatu saat akan habis. Oleh sebab itulah perlu diupayakan mencari alternatif baru pengganti tulangan baja pada beton yaitu bambu. Bambu merupakan produk hasil alam yang renewable yang dapat diperoleh dengan mudah, murah, serta memiliki kuat tarik tinggi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rasio tulangan tarik bambu dan baja ditinjau dari max = 0,019%, tengah = 0,011% dan min = 0,003% sebagai tulangan terhadap kuat lentur dan defleksi balok beton bertulang. Ukuran tulangan bambu yang di pakai adalah 0,8 x 0,8 cm dan tulangan baja yang dipakai adalah Ø9 cm, benda uji balok berukuran 120 cm x 10 cm x 15 cm. pengujian kuat lentur dan defleksi mengunakan alat flexural beam testing dengan dua titik pembebanan sesuai (ASTM C78).
Hasil pengujian balok menunjukan bahwa rasio tulangan tarik bambu sebagai tulangan berpengaruh terhadap kuat lentur dan defleksi pada balok beton bertulang. Hasil penelitian balok beton tulangan bambu dengan min adalah momen lentur = 0,40 tm, defleksi = 3,012 mm, kuat lentur = 10,453 Mpa. tengah adalah momen lentur = 0,50 tm, defleksi = 3,045 mm, kuat lentur = 13,067 Mpa. max adalah momen lentur = 0,60 tm, defleksi = 3,091 mm dan kuat lentur = 15,680 Mpa. Balok beton tulangan baja dengan min adalah momen lentur = 0,44 tm, defleksi = 4,082 mm, kuat lentur = 11,499 Mpa. tengah adalah momen lentur = 0,56 tm, defleksi = 7,321 mm, kuat lentur = 14,635 Mpa. max adalah momen lentur = 0,66 tm, defleksi = 7,454 mm, dan kuat lentur = 17,248 Mpa.
Kata Kunci : Rasio Tulangan Tarik, Momen Lentur, Defleksi, Kuat Lentur
Tidak tersedia versi lain