CD-ROM
Gaya Komunikasi Dalam Hyperrealita (Studi pada Media Youtube Karin Novilda "KVlog 27 - Last Day Bali Dugem_Penutupan HUHUHU") (CD + Cetak)
Youtube pada saat ini menjadi sarana hiburan yang dikonsumsi oleh
banyak orang, sehingga youtube bisa menjadi jembatan komunikasi. Dalam
youtube ada banyak youtubers atau konten creator. Youtubers atau konten creator
dalam menyampaikan pesan komunikasinya kepada para viewers perlu membuat
konten yang baik dan penyampaian konten youtubers ini dapat dilihat dari gaya
komunikasi yang direpresentasikan oleh pembuat konten youtube. Salah satu
youtubers yang menunjukkan gaya komunikasinya dalam vlognya ialah Karin
Novilda. Gaya komunikasi Karin Novilda yang santai dan kasual dalam kegiatan
sehari-harinya menjadi konten vlog yang sering dibagikan dalam channelnya.
Bahasa-bahasa yang dianggap santai dan kasual yang banyak digunakan generasi
millenial sekarang ini menjadi salah gaya komunikasi yang sudah lumrah atau
biasa digunakan oleh generasi millenial. Gaya komunikasi Karin Novilda yang
cenderung menggunakan kata-kata kasar dapat mempengaruhi orang yang
menontonya, terlebih generasi millenial yang cenderung mudah meniru apa yang
dilihat dan didengarkan melalui sebuah media yaitu youtube.
Sehingga pada judul “Gaya Komunikasi dalam hyperrealita (Studi pada Media
Youtube Karin Novilda #KVLOG 27 – LAST DAY BALI DUGEM PENUTUPAN
HUHUHU” menjadi menarik untuk diteliti lebih dalam lagi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gaya komunikasi
direpresentasikan dalam video youtube Karin Novilda #KVLOG-Last Day Bali
Dugem Penutupan Huhuhu.
Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
semiotika milik Roland Barthes, dengan jenis penelitian kualitatif. Penelitian ini
berfokus pada gaya komunikasi yang direpresentasikan dalam vlog Last Day Bali
Dugem Penutupan Huhuhu, dengan adanya representasi gaya komunikasi dari
awkarin yang menggunakan bahasa yang cenderung kasar dan tidak pantas untuk
dipakai dalam komunikasi sehari-hari. Dengan teknik analisis data signifikasi dua
tahap milik Roland Barthes dan mencari makna denotasi, konotasi serta mitos
dengan ditunjang model pembentukan citra dari buku Soemirat dan Ardianto.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya komunikasi verbal yang
digunakan sehari – hari adalah gaya komunikasi yang santai dan cenderung bebas
ketika berkomunikasi dengan teman-temannya. Sedangkan komunikasi nonverbal
ditunjukkan oleh Karin novilda dan teman-temannya melalui pakaian, atribut,
bahasa tubuh yang menjadi ciri khas generasi millenial. Perilaku komunikasi
verbal dan nonverbal yang dilakukan ini menunjukkan identitas kelompok dari
generasi millenial dengan tujuan untuk menunjukkan identitas generasi millenial.
Kata Kunci : Gaya Komunikasi, Youtube, Generasi Millenial, Vlog, Internet.
Tidak tersedia versi lain