CD-ROM
Efektivitas Kartu Indonesia Pintar (Studi Kasus Di SMA Negeri Taruna Nala Jawa Timur Kel.Tlogowaru Kec.Kedungkandang Kota Malang) (CD + Cetak)
Program Kartu Indonesia Pintar merupakan program yang diberikan oleh
pemerintah untuk membantu masyarakat yang rentan miskin maupun miskin
sehingga angka putus sekolah semakin tahun semakin berkurang. Program ini
sudah dikeluarkan sejak tahun 2014 yang merupakan program kerja pada
pemerintahan Jokowi- JK. Program ini merupakan lanjutan dari Bantuan Siswa
Miskin yang pernah ada. Yang membedakan terletak pada pemanfaatan dana
program Kartu Indonesia pintar. Dimana BSM digunakan untuk biaya operasional
sekolah sedangkan PIP ini untuk biaya keperluan sekolah peserta didik dan
peserta didik dapat mengelolah dana itu sendiri.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif
deskriptif. Dimana sampel yang peneliti ambil yakni peserta didik yang menerima
dana bantuan PIP di SMA Negeri Taruna Nala Jawa Timur. Dimana peneliti
mengambil sampel sebanyak 11 peserta didik yang menerima dana/manfaat
bantuan Program Indonesia Pintar. Untuk menjawab rumusan masalah peneliti,
peneliti menggunakan teknik wawancara, observasi, dan studi dokumen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Dalam pendataan peserta didik
pihak sekolah mengunakan sistem dapodik (data pokok pendidikan) yang
didalamnya berisikan nama, pekerjaan orang tua, alamat orang tua, dan
penghasilan orang tua dimana awalnya dilakukan secara manual. (2) Sosialisasi
yang dilakukan pihak sekolah yaitu sosialisasi secara lisan dimana setiap peserta
didik yang mendapatkan dana bantuan dikumpulkan dan diberitahukan terkait
KIP. (3) Penetapan nama-nama peserta didik yang berhak menerima kartu
Indonesia pintar ini dilakukan oleh pusat dan pihak sekolah hanya menerima surat
keputusan yang dikeluarkan oleh dinas. (4) Sebanyak 64% peserta didik penerima
dana bantuan PIP di SMAN Negeri Taruna Nala Jatim memanfaatkan dana
xvi
bantuan PIP ini untuk membiayai personal pendidikan peserta seperti biaya
kursus, transportasi, dan biaya peralatan sekolah. Hal ini menujukkan bahwa
pemanfaatan dana bantuan PIP oleh peserta didik dapat dikatakan efektif. (5)
Pengambilan dana yang dilakukan oleh SMA Negeri Taruna pernah dilakukan
dengan cara kolektif atas izin dari peserta didik penerima dana bantuan, jika
peserta didik tidak ingin diwakilkan dalam pengambilan dana dapat mengambil
sendiri. (6) Tidak ada monitoring yang dilakukan oleh sekolah SMA Negeri
Taruna Nala Jawa Timur dalam pemanfaatan dana bantuan PIP ini, pihak sekolah
hanya memberikan himbauan kepada peserta didik penerima dana bantuan untuk
dapat memanfaatkan dana bantuan tersebut dengan sebaik-baiknya. (7) SMA
Negeri Taruna Nala Jatim tidak membuat laporan terkait pelaksanaan Kartu
Indonesia Pintar.
Kata Kunci: Efektifitas, Kebijakan Pendidikan, Program Kartu Indonesia Pintar
Tidak tersedia versi lain