CD-ROM
Pembinaan Pedagang Kaki Lima (PKL) Liar Di Alun-Alun Kota Malang (Studi Implementasi Peraturan Daerah Kota Malang No.1 Th.2000 Tentang Pengaturan Dan Pembinaan Pedagang Kaki Lima Di Kota Malang) (CD + Cetak)
Alun-alun Kota Malang merupakan tujuan utama destinasi pariwisata di Kota Malang yang sedang dipromosikan oleh pemerintah Kota Malang melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Malang. Alun-alun menjadi daya tarik wisatawan yang berkunjung karena pengunjung dapat menikmati berbagai macam fasilitas yang ada di alun-alun seperti air mancur, area street dance/break dance, play ground untuk anak-anak dan masih banyak fasilitas lainnya. Jumlah pengunjung pun semakin bertambah saat musim liburan sekolah tiba. Namun seiring berjalannya waktu tanpa disadari telah menciptakan peluang besar bagi orang-orang untuk melakukan usaha dagang di sekitaran alun-alun. Orang-orang yang dimaksud oleh peneliti adalah pedagang kaki lima (PKL). Seharusnya PKL ini tidak boleh berjualan di area alun-alun baik didalam maupun disekitarnya hal ini berdasarkan sesuai dengan Perda Kota Malang No. 1 Tahun 2000 Tentang Pengaturan dan Pembinaan Pedagang Kaki Lima. Seharusnya dengan perda ini diharapkan adanya pembinaan yang dilakukan oleh pemerintah daerah guna untuk meningkatkan atau mengembang usaha dagang mereka. Oleh karena itu penulis mengangkat rumusan masalah sebagai berikut : Bagaimana pelaksanaan pembinaan PKL berdasarkan Perda No. 1 Tahun 2000 Tentang Pengaturan dan Pembinaan PKL di Kota Malang? Apa saja faktor yang penghambat dan pendukung upaya pelaksanaan pembinaan PKL di Kota Malang?
Kaitannya dengan rumusan masalah yang diangkat, tujuan penelitian ini adalah : menganalisi dan mendsekripsikan pelaksanaan pembinaan PKL berdasarkan Perda No. 1 Tahun 2000 Tentang Pengaturan dan Pembinaan PKL di Kota Malang serta untuk menganalisis dan mendeskripsikan faktor-faktor penghambat dan pendukung upaya pelaksanaan pembinaan PKL di Kota Malang. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sumber referensi, informasi dan penambahan wawasan ilmu pengetahuan baik pribadi maupun pembaca dan menjadi salah satu bahan acuan untuk digunakan sebagai penulis berikutnya.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan tujuan untuk memahami suatu fenomena dalam konteks sosial secara alamiah dengan mengedepankan proses interaksi komunikasi yang mendalam antara peneliti dengan fenomena yang diteliti.
Penelitian yang dilakukan oleh penulis bersifat deskripstif yang merupakan suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set
xii
pada kondisi dan suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Peneliti melakukan penelitian di Satuan Polisi Pamong Praja Kota Malang dan Alun-Alun Kota Malang dan penulis mewawancarai tujuh orang informan yaitu : Pengolah Data Administrasi Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat, Satuan Polisi Pamong Praja yang bertugas di lapangan dan juga pihak pedagang kaki lima.
Pembinaan terhadap PKL yang berada di alun-alun kota Malang belum terlaksana dengan baik karena tidak adanya pembinaan secara khusus yang dilakukan oleh Satuan Polisi Pamong Praja adapun yang dilakukan lebih ke penertiban dan penraziaan PKL. Secara keseluruhan Satuan Polisi Pamong Praja sudah melakukan tugasnya dengan baik akan tetapi ada beberapa hal yang menjadi kendala yang dihadapi oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kota Malang hal ini disebabkan oleh kurangnya kerja sama dari pihak PKL saat dilakukan penindakan.
Kata Kunci : Pembinaan, Pedagang Kaki Lima, Satuan Polisi Pamong Praja Kota Malang, Alun-Alun Kota Malang.
Tidak tersedia versi lain