CD-ROM
Analisa Kinerja Lalu Lintas Pada Persimpangan Tak Bersinyal Di Simpang Empat Tunggul Wulung Kec.Lowokwaru Kota Malang (CD + Cetak)
Peningkatan ekonomi di Kota Malang menjadi faktor utama pertumbuhan lalu
lintas yang meningkat secara signifikan. Sehingga terjadi pembauran fungsi serta peran
jalan di jalur utama yang menyebabkan peningkatan arus lalu lintas pada ruas jalan
penghubung lokal primer dan sekunder. Dan menyebabkan tingkat kejenuhan berakibat
pada kemacetan di persimpanga. Khususnya terjadi pada persimpangan tak bersinyal
Tunggul Wulung.
Analisa kinerja lalu lintas persimpangan tak bersinyal ini dilakukan untuk
mencari nilai kapasitas(C), derajat kejenuhan(DS), tundaan(D), dan peluang antrian(QP)
yang terjadi pada simpang Tunggul Wulung Kecamatan Lowokwaru Kota Malang
dengan memasukkan data dari kondisi geometrik, volume arus lalu lintas, dan
lingkungan. Berdasarkan pada parameter-parameter tersebut, simpang tak bersinyal
dianalisa dengan analisa manual kapasitas jalan Indonesia (Indonesian Highway
Capacity Manual, IHCM) 1997.
Hasil analisa menunjukkan bahwa nilai derajat kejenuhan (DS) sebesar 0,80,
Tundaan simpang (D) 13,324 det/smp . Sedangkan kapasitas simpang (C) didapat
2804,18 smp/jam dengan besar peluang antrian (QP) sebesar 58,889 % (batas Atas) dan
27,382 % (batas bawah).
Dari hasil analisa yang didapat, derajat kejenuhan (DS) menunjukkan hasil
melebihi ketentuan angka normal persimpangan tak bersinyal dalam MKJI 1997 yakni
0,75. Dengan demikian penilaian tingkat pelayanan atau kinerja di simpang Tunggul
Wulung yaitu D dengan rasio DS: 0,75-0,84. Berarti mendekati arus tidak stabil,
kecepatan masih dapat dikendalikan, dan rasio tingkat kejenuhan masih bisa ditolerir.
Kata Kunci : Persimpangan Tak Bersinyal, Kinerja, MKJI 1997.
Tidak tersedia versi lain