CD-ROM
Representasi religiusitas pada tayangan adzan di Televisi (CD + Cetak)
Kemajuan televisi sebagai media massa dirasakan begitu cepat, hal ini dikarenakan televise merupakan mediamassa yang paling dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Melihat cepatnya perkembangan dan efektifitas dalam media televisi inilah, memaksa media-media televisi di Indonesia membuat beberapa tayangan-tayangan yang menarik simpati serta tayangan yang memberikan nilai-nilai positif di masyarakat, dengan pengaruh tersebut maka muncullah tayangan adzan ditelevisi-televisi nasional sebagai tanda masuknya waktu sholat bagi ummat muslim. Tayangan yang berdurasi lebih kurang empat menit ini mengandung banyak adegan yang seolah menjelaskan tentang nilai-nilai yang terkandung dalam kalimat adzan. Hal tersebut berbeda dengan kebanyakan televisi-televisi lain yang hanya mengedepankan teknik fotografi saja seperti: pemandangan alam, masjid, gambar orang adzan, dan lain sebagainya. Sehingga meskipun terdapat pesan-pesan dalam tayangannya namun tidak dapat dimengerti oleh khalayak secara umum. Pada dasarnya, segala bentuk tayangan media massa yang di dalamnya termasuk juga televisi, hendaknya menampilkan nilai-nilai moral dan akhlak guna memberikan pendidikan yang baik kepada khalayaknya. Hal tersebut seharusnya diperhatikan dalam proses pembuatan tayangan televisi berupa adzan maghrib ini. Meskipun hanya berdurasi singkat namun seharusnya memberikan nilai positif yang lebih terikat.
Penelitian ini bertujuan untuk pesan moral yang terkandung dalam tayangan adzan maghrib di RCTI versi tahun 2014-2015. Pada penelitian ini menggunakan pendekatan kritis interpretatif, yaitu peneliti menyajikan gambaran tentang suatu fenomena yang diamati secara detail dan spesifik dengan menggunakan kerangka representasi.Pendekatan ini bersifat subjektif-ilmiah karena berorientasi pada pilihan teori serta logika peneliti dalam pemberian makna hasil analisis. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis semiotika milik Roland Barthes dan ditunjang dengan model pembentukan citra.
Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa pesan moral yaitu pesan pendidikan yang diperlihatkan melalui sebuah tayangan tentang sifat tawadzu’, yaitu melahirkan bermacam-macam sikap mulia, seperti saling mengharagai orang, tidak memotong suatu pembicaraan, saling menjaga dan menghormati perasaan masing-masing, anak kecil bersikap sopan santun kepada yang lebih berusia darinya, seorang anak yang hormat pada dan orang yang lebih tua dan orang tua menyayangi anak-anak. Pesan sosial melalui sifat saling tolong menolong terhadap sesama sehingga kebaikan itu cepat dikabulkan.
Tidak tersedia versi lain