CD-ROM
Konstruksi pemberian status hukum Basuki Tjahja Purnama(Ahok) dalam kasus penistaan agama pada media online kompas.com dan viva.co.id (CD + Cetak)
xiv
ABSTRAKSI
Leonard Davinci Elain Koten. NPK: 13330068. Program Studi Ilmu
Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Merdeka Malang.
Konstruksi Pemberitaan Status Hukum Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam
Kasus Penistaan Agama pada Media Online Kompas.com dan Viva.co.id. Dosen
Pembimbing I: Rochmad Effendy dan Dosen Pembimbing II: Saudah.
Keberadaan media massa khususnya media online di zaman sekarang
sangat penting dan penggunaannya sudah menjadi hal yang mendasar dalam
setiap aktivitas kehidupan. Media massa mengkonstruksi pesan sesuai dengan
realitas yang terjadi, kemudian mengemas dengan cara mengorganisir pesan serta
mengarahkan kemana suatu isu akan diangkat menjadi produk berita. Hal ini
dapat dilihat pada pemberitaan status hukum Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) baik
dari media online Kompas.com dan juga Viva.co.id. Figur politik Ahok membawa
image baru akan sosok pejabat publik. Ahok muncul dalam kancah perpolitikan
Indonesia dengan gaya yang berbeda. Ahok dikenal lugas dengan gaya bicara
yang ceplas-ceplos serta tingkah laku yang kontroversial, sehingga sering
menimbulkan perdebatan/pertentangan. Gaya berkomunikasi Ahok yang terkesan
ceplas-ceplos inilah kemudian dituduh melakukan penistaan agama. Akan tetapi,
dari kedua media online baik Kompas.com maupun Viva.co.id memiliki gaya
yang berbeda dalam mengkonstruksi berita tentang figur politik Ahok. Perbedaan
gaya yang ditampilkan oleh kedua media online ini akhirnya menimbulkan
perbedaan persepsi dari masyarakat tentang Ahok.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan menjelaskan konstruksi
pemberitaan media online Kompas.com dan Viva.co.id terhadap status hukum
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam kasus penistaan agama. Dari hasil
penelitian ini, diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca agar lebih memahami
bagaimana cara sebuah media membentuk realitas politik sesuai dengan makna
pesan yang terkandung dalam pemberitaan serta menambah wawasan
pengetahuan tentang cara mengkonstruksi/membingkai berita pada media online
dengan menggunakan metode analisis framing, khususnya analisis framing
Wiliam A. Gamson yang ditulis bersama Andre Modigliani.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis
framing. Analisis framing mencermati strategi seleksi, penonjolan dan pertautan
fakta ke dalam berita agar lebih bermakna, lebih menarik, lebih berarti atau lebih
diingat, untuk menggiring interpretasi khalayak sesuai perspektifnya. Framing
secara sederhana pula membingkai sebuah peristiwa yang digunakan untuk
mengetahui bagaimana perspektif atau cara pandang yang digunakan media dalam
membingkai berita. Peneliti menggunakan jenis penelitian deskripstis kritis
dengan pendekatan paradigma kritis, dimana peneliti bersikap kritis terhadap
realitas yang ada di dalam berita yang dianalisis dengan menggunakan data yang
bersifat kualitatif dan pelaporannya bersifat deskriptis kritis. Penelitian ini tidak
menggunakan data-data berupa angka, tetapi mendeskripsikan data-data menjadi
suatu rangkaian kalimat atau penjelasan yang lebih bersifat argumentatif Dari hasil penelitian, terlihat ada perbedaan dari kedua media online baik
media online Kompas.com maupun Viva.co.id dalam mengkonstruksi berita
tentang status hukum Ahok. Perlakuan yang berbeda-beda ini tidak lain
disebabkan oleh faktor ideologi dan kebijakan redaksi dari kedua media online itu
sendiri. Hal ini diketahui ketika peneliti melakukan penelitian menggunakan
metode analisis framing William A. Gamson dan Andre Modigliani. Media online
Kompas.com terlihat lebih berimbang, rasional dan obyektif. Kompas.com
memberitakan informasi dengan mengutamakan kepentingan semua golongan.
Kompas.com juga terlihat lebih akurat dalam memberikan informasi, konteksnya
pun lebih jelas dan tepat dalam artian isi berita tersebut bersumber langsung pada
Ahok dan juga para pendukungnya. Adapun Kompas.com bukan hanya sekedar
menyajikan berita, namun lebih berkembang ke arah yang bisa menjelaskan
pokok permasalahan yang menimpa Ahok. Sedangkan, media online Viva.co.id
yang cenderung idealis, kaku dan berpandangan lurus, mengkonstruksi berita
tentang Ahok dengan lebih tajam dan lebih mengarah kepada karakter individu
dari Ahok sendiri yang banyak menimbulkan kontroversi pada publik.
Tidak tersedia versi lain