CD-ROM
Interaksi sosial ekonomi komunitas border area (studi di Kab. Belu wilayah perbatasan RI - Republik Demokrat Timor Leste ) (CD + Cetak)
Skripsi berjudul “INTERAKSI SOSIAL EKONOMI KOMUNITAS BORDER AREA (Studi Di Kabupaten Belu Wilayah perbatasan Republik Indonesia- Republik Demokrat Timor Leste)” ini merupakan tugas akhir yang menjadi salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi Administrasi Publik Universitas Merdeka Malang. Penelitian ini dilakukan oleh Susana Marines Bere Buti, NPM : 12. 31. 0008 ; dibawah arahan Pembimbing Bapak Rofinus Ngabut dan Ibu Umi Chayatin.
Wilayah perbatasan merupakan topik yang menarik untuk diangkat karena strategi pemerintah dalam pengelolaan wilayah perbatasan sangat berpengaruh pada kehidupan sosial ekonomi masyarakat perbatasan. Terlebih lagi strategi pemerintah dalam mengelola Kabupaten Belu wilayah perbatasan Republik Indonesia dengan Republik Demokrat Timor Leste yang notabene masih memiliki ikatan kekeluargaan atau kekerabatan dengan masyarakat Distrik Bobonaro (Timor Leste) namun dibatasi oleh aturan- aturan negara yang mengikat dan memiliki identitas kewarganegaraan yang berbedah.
Pada akhirnya pemerintah kedua negara mengeluarkan dokumen peraturan bersama antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Demokratik Timor Leste tentang “Perlintasan Tradisional Perbatasan dan Pasar” dengan tujuan mempertemukan masyarakat Kabupaten Belu (Indonesia) dengan masyarakat Distrik Bobonaro (Timor leste) di Pasar perbatasan untuk melakukan interaksi baik itu untuk melakukan interaksi jual- beli maupun untuk bertemu keluarga atau kerabat dari seberang batas. Kebijakan ini juga bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat perbatasan serta mengurangi tindak pelanggaran hukum seperti pelintasan batas ilegal, penyelundupan dan perdagangan ilegal.
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis interaksi sosial ekonomi masyarakat kedua negara (komunitas border area) di pasar perbatasan, dan apakah terjadi peningkatan kapasitas sosial ekonomi sebagai dampak dari interaksi mereka di pasar perbatasan serta kendala apa saja yang mereka hadapi dalam berinteraksi di pasar perbatasan.
Metode Penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian di Kabupaten Belu wilayah perbatasan Indonesia- Timor Leste. Keseluruhan obyek yang menjadi sumber informan dalam penelitian ini adalah masyarakat pelaku ekonomi di pasar perbatasan Indonesia- Timor Leste dan pejabat- pejabat terkait. Ditarik sampel dengan sistem acak, yakni 11 orang yang ditetapkan sebagai informan.
Berdasarkan hasil penelitian kebijakan pemerintah dengan diadakan pasar perbatasan dirasakan kurang efektif oleh masyarakat sekitar perbatasan dan secara umum tidak membawah perubahan berarti bagi kehidupan sosial ekonomi masyarakat perbatasan.
Tidak tersedia versi lain