CD-ROM
Kontestasi perempuan dalam pemilu lesgilatif 2014 (studi di DPRD Kota Malang) (CD + Cetak)
Fitria Ulandari Ningsih (11310009). Kontestasi Perempuan Dalam Pemilu Legislatif 2014 Studi di DPRD Kota Malang, dibimbing oleh Budhy Prianto dan Endang Sulistyowati.
Pemilu legislatif 2014 di Kota Malang diikuti oleh 12 parpol dengan 5 dapil Kota Malang. Hasil pemilu legislatif 2014 di Kota Malang menunjukkan bahwa caleg perempuan memperoleh 10 kursi dan keterwakilan perempuan hanya 22% di DPRD Kota Malang. Di Samping itu, 6 caleg perempuan terpilih adalah caleg incumbent. Perolehan kursi caleg perempuan di setiap dapil menunjukkan hasil yang berbeda-beda. Permasalahan yang terjadi adalah caleg perempuan belum mempunyai modalalitas politik yang kuat dan strategi persaingan yang belum mapan dalam berkontestasi dengan caleg perempuan dan caleg laki-laki baik internal maupun eksternal parpol.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana kontestasi caleg perempuan dalam pemilu legislatif 2014 di Kota Malang dan mendeskripsikan apa saja faktor penghambat dan faktor pendorong caleg perempuan dalam mengikuti pemilu legislatif 2014 di Kota Malang. Manfaat penelitian ini bagi akademis diharapkan dapat memperkaya teori-teori mengenai kontestasi caleg perempuan dalam pemilu legislatif 2014 di Kota Malang. Manfaat bagi praktisi, penelitian ini diharapkan berguna sebagai wawasan pemikiran mengenai kontestasi caleg perempuan dalam pemilu legislatif 2014 di Kota Malang.
Metode yang digunakan penulis menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif yaitu melalui metode wawancara dan studi pustaka. Pendekatan penelitian ini menggunakan kerangka penafsiran teori feminis dengan menggunakan riset studi kasus. Tekhnik sampling yang digunakan oleh penulis adalah sampling purposeful. Lokasi penelitian di DPRD Kota Malang. Populasi penelitian adalah seluruh caleg dan partai yang mengikuti pemilu legislatif 2014 di Kota Malang. Sampelnya adalah sembilan caleg perempuan dan caleg laki-laki, baik yang terpilih maupun tidak terpilih. Sedangkan penulis mengambil tiga partai yaitu DPC PDI-Perjuangan, DPD II Golkar, dan DPC PPP Kota Malang.
Hasil penelitian menunjukkan: 1) Caleg perempuan dalam berkontestasi dengan semua caleg melakukan strategi persaingan yaitu: percaya diri yang kuat, mempunyai jaringan dan komunitas yang lebih kuat, mempunyai visi misi yang pro-rakyat, tidak menjatuhkan lawan, tidak mengganggap lemah lawan, tidak menggempur lawan, tidak mencaplok wilayah lawan, dan saling koordinasi antar caleg di internal parpol. 2) Faktor pendorong caleg perempuan dalam pemilu ini adalah adanya dorongan dari keluarga dan masyarakat, penempatan peran penting perempuan dalam partai, dan dijamin oleh undang-undang. Sedangkan faktor penghambatnya adalah, di internal perempuan, perempuan masih kurang percaya diri, tidak bisa mandiri, tidak up-grade diri, masalah manajemen waktu, dan kurang memiliki kapabilitas dalam memainkan peran politik. Faktor eksternalnya adalah fungsi rekrutmen parpol yang belum mapan, penempatan nomor urut caleg perempuan yang masih belum adil, dan jaringan yang dimiliki oleh caleg perempuan masih rendah.
Tidak tersedia versi lain