CD-ROM
Studi Perencanaan Superstructure Jembatan Ngadilangkung kabupaten Malang Terhadap Beban Gempa Berdasarkan Peta Zonasi Gempa Tahun 2010 (CD)
Sejak diterbitkannya SNI 03-1726-2002, telah terjadi beberapa kejadian gempa besar di
Indonesia yang memiliki magnituda lebih besar dari magnituda maksimum perkiraan
sebelumnya. Pada peta gempa Indonesia tahun 2010 yang terdapat dalam RSNI 03-1726-2010
sebagai pengganti SNI 03-1726-2002, nilai Peak Ground Acceleration (PGA) di semua wilayah
Indonesia mengalami peningkatan. Peningkatan nilai PGA ini mengakibatkan perubahan respon
spektrum sehingga perencanaan respon sepektrum dengan RSNI 03-1726-2010 akan
memberikan beban gempa yang lebih besar. Hal ini menyebabkan beban gempa rencana yang
harus ditahan oleh struktur bangunan menjadi lebih besar. Tujuan penelitian ini adalah: (1)
Mengetahui gaya-gaya dalam dan tegangan yang terjadi pada superstructure jembatan yang
direncanakan berdasarkan “Standar Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan
Gedung dan Non Gedung” RSNI 03-1726-2010 dan Peta Zonasi Gempa Indonesia 2010. (2)
Mengetahui perbandingan dimensi dan kapasistas superstructure jembatan Ngadilngkung
existing dengan jembatan yang direncanakan berdasarkan “Standar Perencanaan Ketahanan
Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung” RSNI 03-1726-2010 dan Peta
Zonasi Gempa Indonesia 2010
Metode penelitian ini menggunakan metode analisis perancangan untuk mengetahui nilai
gaya-gaya dalam maksimum pada kombinasi beban ultimit berdasarkan peraturan-peraturan
pembebanan terbaru, termasuk peraturan mengenai beban gempa. Nilai gaya-gaya dalam
maksimum pada kombinasi beban ultimit digunakan untuk mendesain struktur atas jembatan.
Nilai gaya-gaya dalam maksimum pada kombinasi beban ultimit diperoleh dari permodelan
komputer menggunakan program komputer CSi Bridge 15. Tahapan perencanaan ini dilakukan
dalam tiga tahap, yaitu tahap permodelan struktur, tahap pembebanan pada permodelan struktur,
dan analisis perbandingan tegangan dan dimensi jembatan existing dengan jembatan yang
direncanakan berdasarkan “Standar Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan
Gedung dan Non Gedung” RSNI 03-1726-2010 dan Peta Zonasi Gempa Indonesia 2010.
Dari hasil analisa berdasarkan RSNI 03-1726-2010 kebutuhan tulangan pokok slab lantai
jembatan mengalami peningkatan sebesar 1,5 kali. Kebutuhan tulangan geser pada girder
jembatan rencana meningkat 2,28 kali terhadap kebutuhan tulangan geser girder jembatan
existing dikarenakan beban gempa yang meningkat menghasilkan peningkatan gaya geser yang
diterima oleh girder. Dimensi dan spesifikasi yang digunakan pada girder dan penulangan
prategang antara jembatan rencana dan jembatan existing memiliki kesamaan dikarenakan
jembatan existing masih dapat memikul beban yang bekerja dengan Mn = 17451,06 kNm >
Mu.
Kata Kunci : Superstructure, Peta Gempa Tahun 2010, Jembatan Ngadilangkung, RSNI
03-1726-2010
Tidak tersedia versi lain