Text
Analisis perkembangan kemampuan keuangan daerah dalam mendukung pelaksanaan otonomi daerah di Kabupaten Sumba Tengah Propensi Nusa Tenggara Timur
Otonomi daerah telah menjadi paradigma pembangunan Indonesia khususnya sejak memasuki era reformasi. Salah satu faktor pendukung yang secara signifikan menentukan keberhasilan pelaksanaan otonomi daerah adalah kemampuan daerah dalam bidang keuangan. Aspek keuangan merupakan salah satu dasar kriteria untuk dapat mengetahui secara nyata kemampuan daerah dalam mengurus rumah tangganya sendiri. Tujuan penelitian ini yaitu: 1) Mendeskripsikan perkembangan kemampuan keuangan daerah dalam mendukung pelaksanaan otonomi daerah di Kabupaten Sumba Tengah Propinsi Nusa Tenggara Timur, 2) Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi proses pelaksanaan otonomi daerah di Kabupaten Sumba Tengah Propinsi Nusa Tenggara Timur.
Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Sumba Tengah Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Sumber data yang digunakan dalam penelitian adalah sumber data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah : Studi kepustakaan, Dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deksriptif kuantitatif.
Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan: 1) Perkembangan kemampuan keuangan daerah Kabupaten Sumba Tengah yang dilihat dari indikator sebagai berikut: (a) Pertumbuhan Penerimaan Daerah Kabupaten Sumba Tengah Tahun Anggaran 2008-2012 mengalami kenaikan dari tahun ke tahun; (b) Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Sumba Tengah Tahun Anggaran 2008-2012 rata-rata meningkat tiap tahun; (c) Rasio Kemampuan Rutin Daerah selama lima (5) tahun di Kabupaten Sumba Tengah masuk dalam kategori sangat kurang, dengan angka indeks antara 0,00 – 20,00; (d) Derajat desentralisasi Fiskal (DOF) Kabupaten Sumba Tengah tergolong sangat kurang, dengan nilai indeks kurang dari 10; (e) Rasio Efisiensi Belanja Kabupaten Sumba Tengah mengindikasikan adanya efisiensi atau penghematan anggaran, karena pemerintah daerah Kabupaten Sumba Tengah memiliki kinerja yang cukup baik dalam penghematan anggaran belanja; (f) Rasio Efektivitas PAD Kabupaten Sumba Tengah secara umum masuk dalam kategori sangat efektif dengan rasio > 100%. 2) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses Pelaksanaan Otonomi Daerah di Kabupaten Sumba Tengah yaitu: (a) Faktor manusia (SDM), yaitu kurangnya kuantitas maupun kualitas terutama tenaga ahli; (b) Keterbatasan sarana dan prasarana, terutama di bidang kesehatan, pendidikan, komunikasi, transportasi dan jaringan irigasi dan air bersih; (c) Keterbatasan peralatan yang dimiliki Pemerintah Daerah yang menghambat dala pelaksanaan otonomi daerah; (d) Kondisi geografis yang didominasi oleh perbukitan dan pegunungan cenderung menyulitkan pemerintah daerah dala menjangkau masyarakat pedesaan juga dalam upaya pengelolaan potensi daerah yang tersebar di tempat terpencil.
Kata kunci : Perkembangan, Kemampuan, Keuangan daerah, Otonomi Daerah
Tidak tersedia versi lain