CD-ROM
Pengaruh Tingkat Suku Bunga SBI, Inflasi dan Kurs Dollar Amerika Pada Rupiah Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia (CD)
Pasar modal yang ada di Indonesia merupakan pasar yang sedang berkembang (emerging market) yang dalam perkembangannya sangat rentan terhadap kondisi makro ekonomi secara umum. Krisis ekonomi yang dimulai tahun 1998 merupakan awal runtuhnya kepercayaan masyarakat terhadap perbankan Indonesia dalam bentuk penarikan dana besar-besaran (rush) oleh deposan untuk kemudian disimpan di luar negeri (capital flight). Dampak lain dari menurunnya kepercayaan masyarakat berimbas sampai ke pasar modal. IHSG merupakan cerminan dari kegiatan pasar modal secara umum. Peningkatan IHSG menunjukkan kondisi pasar modal sedang bullish, sebaliknya jika menurun menunjukkan pasar modal sedang bearish. Untuk itu, seorang investor harus memahami pola perilaku harga saham di pasar modal.
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris, apakah perubahan Tingkat Suku Bunga SBI, Inflasi dan kurs Dollar Amerika pada Rupiah berpengaruh secara signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia. Teknik analisis menggunakan bantuan computer program SPSS (Statistical Package for Social Sciences) versi 16 for windows yaitu pengujian asumsi klasik, analisis regresi berganda, uji simultan dan uji parsial.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukukan penulis mengenai pengaruh Tingkat Suku Bunga SBI, Inflasi dan Nilai Tukar US$/Rupiah terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia pada periode bulan Januari 2008 sampai dengan bulan Desember 2012 menunjukkan bahwa Tingkat Suku Bunga SBI berpengaruh negatif, Inflasi berpengaruh positif dan kurs rupiah pada Dollar Amerika berpengaruh negatif secara simultan maupun secara parsial dan signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia.
Kata Kunci : Suku Bunga SBI, Inflasi, Kurs, IHSG
Tidak tersedia versi lain