CD-ROM
Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Masyarakat Miskin Di Puskesmas Parang Argo Wagir
Penelitian ini bertujuan untuk : 1) mendeskripsikan dan menganalisis
pelaksanaan Kebijakan Jamkesmas di Puskesmas Parang Argo Wagir
Kabupaten Malang, 2) menganalisis pelaksanaan jamkesmas di Puskesmas
Parang Argo Wagir. Penelitian mengacu pada Pedoman Pelaksanaan
Jaminan Kesehatan Masyarakat Jamkesmas Nomor 903/Menkes/Per/V
Tahun 2011 Kementerian Kesehatan di Puskesmas Parang Argo Wagir.
Perumusan tujuan yaitu mengetahui kebijakan jamkesmas yang ada di
puskesmas Parang Argo Wagir dan mengetahui kendala-kendala apa saja
yang di alami puskesmas Parang Argo Wagir. Yang berfokus pada
Pelaksanaan Jamkesmas di Puskesmas, Sasaran pengguna
Jamkesmas, Kepuasan masyarakat pengguna Jamkesmas dan kendalakendala
yang dialami Puskesmas dalam pelaksanaan Jamkesmas. Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara semi
terstruktur dan observasi. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan
interactive model analisis dari Miles dan Huberman yang meliputi tahap
reduksi data, penyajian data dan verifikasi data atau penarikan kesimpulan.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan Jamkesmas
belum terlaksana dengan baik di Puskesmas Parang Argo Wagir Kabupaten
Malang, dimana : a) beberapa pelaksanaan Jamkesmas banyak sekali yang
tidak mengacu dan memperhatikanpada peraturan-peraturan, kriteria yang
ada b) masih banyak masyarakat/ warga miskin yang belum terdaftar
sebagai peserta Jamkesmas c) adanya salah pendataan masyarakat yang
seharusnya tidak mendapatkan kartu jamkesmas tetapi terdaftar sebagai
peserta jamkesmas c) tidak pernah diadakan sosialisasi kepada masyarakat
tentang program jamkesmas kepada masyarakat miskin d) dalam hal
pelayanan peserta jamkesmas petugas Puskesmas parang Argo Wagir tidak
ramah dan terkesan membedakan peserta yang dilayani.
Untuk itu perlu penyempurnaan tahapan-tahapan pelaksanaan
Jaminan kesehatan Masyarakat, mengoptimalkan kegiatan pelaksanaan
masalah dan kebutuhan masyarakat agar tidak terjadi ketimpangan program
dalam realisasinya, perlu peningkatan pemahaman dan sosialisasi yang
benar agar petugas puskesmas dan kabupaten lebih bisa memahami
bagaimana pelaksanaan Jaminan Kesehatan Masyarakat, serta perlu adanya
kepekaan dari pemerintah. Agar masyarakat tak hanya menganggap
program-program pemerintah hanya formalitas belaka.
Tidak tersedia versi lain