CD-ROM
Strategi Pemda kabupaten Sumba Tengah Dalam Pengembangan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Seagai Kelembagaan Ekonomi Pedesaan Dalam Mengatasi Krisis Pangan (Studi Pada Badan Pelaksana Penyuluh dan ketahanan Pangan Kabupaten Sumba Tengah Nusa Tenggara Timur)
Pembentukan Gapoktan didasari oleh visi yang diusung, bahwa pertanian modern tidak hanya identik dengan mesin pertanian yang modern tetapi perlu ada organisasi yang dicirikan dengan adanya organisasi ekonomi yang mampu menyentuh dan menggerakkan perekonomian di perdesaan melalui pertanian, di antaranya adalah dengan membentuk Gapoktan (Sekjen Deptan, 2006). Unit-unit usaha dalam Gapoktan dapat menjadi penggerak perekonomian di pedesaan. Kabupaten Sumba Tengah masih terbilang sebagai kabupaten yang baru berkembang, karena baru berdiri secara resmi pada tahun 2007, hasil pemekaran dari Kabupaten Sumba Barat. Sebagai kabupaten baru, maka kehidupan ekonomi masyarakat tergolong masih rendah. Tujuan penelitian ini adalah : Mengetahui strategi Pemda kabupaten Sumba Tengah dalam mengembangkan Gapoktan. Mengetahui dampak pengembangan Gapoktan terhadap kinerja Gapoktan.
Penelitian ini digunakan pendekatan secara kualitatif, bahwa “Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati”. Dalam kegiatan penelitian ini peneliti akan mengadakan pengamatan langsung terhadap obyek yang akan diteliti. Yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah : Strategi Pemda Sumba Tengah dalam memberdayakan Gapoktan. Dampak Pengembangan Gapoktan Kabupaten Sumba Tengah.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan sebagai berikut : Strategi Pemda kabupaten Sumba Tengah dalam mengembangkan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) yaitu : (a) Pendampingan Gapoktan, (b) Mengembangkan usaha tani dengan menambah jenis komoditi yang diusahakan, (c) Pengembangan dan penguatan jaringan pemasaran, (d) Meningkatkan profesionalisme anggota Gapoktan, (e) Pemberian penghargaan kepada Gapoktan yang berhasil, (f) Pemberian sanksi/hukuman bagi pengurus Gapoktan yang menyelewengkan dana PUAP.Dampak pengembangan Gapoktan terhadap kinerja Gapoktan yaitu a. Berkembangnya unit usaha distribusi/pemasaran/pengolahan hasil serta unit pengelola cadangan pangan yang dimiliki dan dikelola oleh petani, yaitu : 1) Meningkatnya kemampuan unit usaha distribusi / pemasaran / pengolahan hasil dalam melakukan pembelian gabah / beras / jagung terutama dari produksi petani anggotanya, 2) Tersedianya cadangan pangan di unit pengelola cadangan pangan minimal untuk memenuhi kebutuhan anggotanya, b. Meningkatnya modal usaha Gapoktan menjadi lebih besar dari modal awal yang diterimanya
Tidak tersedia versi lain