CD-ROM
Peran Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Amanah Sebagai Penanggulangan Kemiskinan Di Perkotaan (CD)
Skripsi ini berjudul “peran badan keswadayaan masyarakat (BKM) Amanah sebagai penanggulang kemiskinan di perkotaan (studi tentang peran BKM Amanah di Kelurahan Sumbersari Kecamatan Lowokwaru Kota Malang)” disusun oleh Fransiskus X.A Lasar NPK 06310015 dengan dosen pembimbing I Tommy Hariyanto dan pembimbing II Yustin Ndung.
Latar belakang penulis mengambil judul ini karena penulis ingin mengetahui secara langsung proses pemberdayaan yang dilakukan oleh pemerintah melalui program PNPM-MP yang dijalankan oleh Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) dalam mengatasi kemiskinan yang tidaak kunjung usai dan membelenggu negeri ini, pemberdayaan masyarakat pada saat ini memang merupakan keharusan yang tidak bias ditunda-tunda lagi oleh pemerintah, kita sadari bersama bahwa krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak tahun 1997 telah menimbulkan dampak yang luas diberbagai kehidupan bangsa, hal ini hamper dirasakan oleh berbagai lapisan kehidupan masyarakat, terutama masyarakat lapisan bawah. Maka dari itu, kemiskinan yang tidak kunjung usai ini membutuhkan sebuah penanganan dari berbagai pihak, entah itu oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah atau dari masyarakat sendiri, agar kemiskinan yang ada dapat diminimaliksir. Kemiskinan itu terjadi karena melemahnya kapitalis sosial yang ada dimasyarakat dan pudarnya nilai-nilai universal (moral), prinsip-prinsip kemasyarakatan (good governance) dan prinsip pembangunan berkelanjutan (sustainable devlopment). Kelembagaan masyarakat yang belum berdaya pada dasarnya disebabkan oleh karakteristik lembaga masyarakat tersebut yang cendrung tidak mengakar dan tidak reprentitatif, sehingga pada akhirnya mendorong sikap masa bodoh, tidak peduli dan tidak percaya dan memudarnya orientasi moral, nilai-nilai keikhlasan, keadilan dan kejujuran. Oleh karena itu, pemerintah melalui PNPM-MP memahami bahwa akar persoalan kemiskinan yang sebenarnya adalah keadaan masyarakat yang belum berdaya dengan indikasi kuat yang dicerminkan melalui perilaku, sikap, cara pandang masyarakat, yang tidak dilandasi oleh nilai-nilai universal kemanusiaan (jujur, dapat dipercaya, ikhlas, transparansi, akuntabilitas dan demokrasi). Dengan adanya persoalan diatan pemerintah melalui program PNPM-MP mencoba menjawab dan pada akirnya diharapkan masyarakat menjadi masyarakat madani (civil society) mandiri tidak tergantung pada orang lain.Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Peran Badan Keswadayaan Masyarakat dalam proses pemberdayaan masyarakat dalam penanggulangi kemiskinan di perkotaan pada Kelurahan Sumbersari Kecamatan Lowokwaru Kota Malang dan menganalisis apa saja partisipasi masyarakat dengan kehadiran program pemberdayaan yang dicanangkan pemerintah tersebut dalam menanggulangi kemiskinan yang terjadi di Kelurahan Sumbersari. Disini peneliti menggunakan metode penelitian dis kriptif kualitatif, karena dalam penelitian ini membahas masalah pengembangan teori-teori secara nyata. Penelitian dilakukan di Kelurahan Sumbersari Kecamatan Lowokwaru Kota Malang. Sedangkam populasinya seluruh implementor BKM Amanah Kelurahan Sumbersari dan sampel yang diambil untuk penelitian ini sebanyak 11 orang yang terdiri dari 10 masyarakat anggota Kelompok Swadaya Masyarakar (KSM) dan 1 orang penggurus Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Amanah Kelurahan Sumbersari Kecamatan Lowokwaru Kota Malang. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa proses pemberdayaan dalam penanggulangan kemiskinan yang dilakukan di Kelurahan Sumbersari sudah cukup baik, karena mulai dari tahap akhir sosialisai sampai pada pelaksanaan pembangunan yang sudah direncanakan sudah selesai dengan yang diharapkan, dan manfaatnya sudah dirasakan oleh masyarakat Sumbersari, juga banyak masyarakat yang sudah merasa dan memelihara terhadap pembangunan yang telah dilaksanakan, dan juga dengan adanya KSM-KSM sehingga bisa menumbuhkan sosial ekonomi masyarakat yang lebih baik.
Tidak tersedia versi lain