CD-ROM
Repreentasi Kritik Sosial Dalam Film "Kentut" Karya Aria Kusumadewa (CD)
ABSTRAKSI
Galuh Wijayanti, Mahasiswi Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Merdeka Malang. Melaksanakan penyusunan skripsi dengan judul “Representasi Kritik Sosialdan Politik Dalam Film Kentut Karya Aria Kusumadewa”. Dengan dosen pembimbing I yaitu Bapak Rochmat Effendy dan dosen pembimbing II yaitu Ibu Ana Mariani.
Representasi kritik sosial melalui film dapat menjadi sebuah cerminan terhadap realitas soaial yang terjadi. Pada era teknologi seperti ini, masyarakat dengan mudah untuk menyampaikan sindiran-sindiran politiknya. Melalui jejaring sosial maupun melalui film yang dirasa mampu menstimuli audience-nya dan media yang mampu menyampaikan ide, gagasan maupun kritik bagi pemerintah. Media massa memiliki hubungan erat dengan dunia politik dan bergantung pada budaya politik, termasuk ideologi dari pihak-pihak yang berkepentingan. Dalam Film ini,mitos kepemimpinan dan kekuasan sangat ditonjolkan dan hasil representasi dari fenomena politik di Indonesia.
Rumusan masalah yang timbul adalah bagaimana representasi kritik sosial dan politik yang dikemas dalam film yang bernuansa komedi kritis ini?. Muatan ideology pembuat Film Kentut merupakan jawabannya. Dengan membongkar ideology dari sang movie maker maka akan ditemukan jawaban mengapa Film Kentut ini merujuk pada kritikan terhadap kondisi sosial yang ada. Ideologi dari pembuat film mengenai kekuasaan akan terungakap dengan konsep mitos (Roland Barthes). Dengan menganalisis dari dialog,karakter, visualisasi dan setting,penyususn dapat mengungkap secara mendalam ideologi yang secara sengaja dibuat oleh movie maker.
Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini ialah paradigma kritis. Penelitian menggunakan deskriptif interpretif, karena di dalam penelitian ini penulis berusaha menggambarkan realitas yang terjadi tanpa menjelaskan hubungan antar variabel. Data yang digunakan dalam penelitian ini ialah Film Kentut Karya Aria Kusumadewa, sebagai data primer. Sedangkan data sekunder berasal dari kajian pustaka, catatan kuliah penulis, literatur, jurnal, skripsi terdahulu serta artikel yang bersangkutan dengan permasalahan diatas.
Dari hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa dalam mengkomunikasikan ideology sang movie maker menyelipkan beberapa misi, yakni misi pengetahuan realita politik, kesadaran berpolitik melalui media, dan kesejahteraan. Serta memberikan masukan bagi para pejabat publik untuk lebih realistis terhadap strategi politik dan memberikan masyarakat sikap sadar politik. Dan menekankan kepada masyarakat bahwa tidak ada media yang tidak terlepas dari ekonomi politik media dan konglomerasi media.
Tidak tersedia versi lain