CD-ROM
Konstruksi visi dan misis amuntai Televisi(AMTV) dalam program siaran Warta Banua (CD)
A B S T R A K S I
Aqdi Mujtahid Ahmad, 2009. Konstruksi Visi dan Misi Amuntai Televisi dalam Program Siaran Warta Banua. Drs. Dodot Sapto Adi, M.Si, Saudah, S.Sos.
Televisi dalam menjalankan fungsinya sebagai media massa tidak bebas dan independen, tetapi memiliki ideologi tertentu. Ideologi ini akan mempengaruhi tujuan sebuah stasiun televisi dan menjadi dasar dalam menentukan visi dan misi televisi, termasuk di Amuntai Televisi. Di Amuntai Televisi, visi dan misi harus dikonstuksikan dalam program siaran dan non siaran. Penelitian ini ingin mengetahui kesesuaian konstuksi visi dan misi Amuntai Televisi dalam program siaran Warta Banua, dengan menggunakan metode analisis wacana. Dengan analisis wacana kritis, maka peneliti dapat melihat bagaimana suatu teks tersebut diproduksi, yakni bagaimana bahasa digunakan untuk melihat kesenjangan kekuasaan dalam masyarakat terjadi. Peneliti juga bisa melihat adanya isi berita yang di dalamnya dikategorikan keikutsertaan konglomerasi media yang dipandang sebagai yang bertujuan, apakah untuk mempengaruhi, mendebat, membujuk, menyangga, bereaksi, dan sebagainya. Sehingga isi berita tersebut dapat berpengaruh terhadap visi dan misi media itu sendiri.
Dalam penelitian ini, peneliti ingin mencoba untuk mengetahui kesesuaian visi dan misi Amuntai Televisi dalam program Warta Banua jika dikaji dengan analisis wacana Teun A. Van Dijk.
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan paradigma konstruktivistik dengan metode pendekatan kualitatif interpretif. Interpretasi data merupakan upaya memperoleh arti dan makna yang lebih mendalam dan luas terhadap hasil yang sedang dilakukan. Metodologi kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis.
Hasil yang ditemukan adalah visi dan misi Amuntai Televisi dikonstuksikan dalam program siaran Warta Banua, dengan menerapkan prinsip-prinsip seperti menjadi informasi yang mendidik, menerapkan keterbukaan atau transparansi, menjalankan fungsi kontrol (watchdog), dan bersikap tidak berpihak atau netral, dengan peran sebagai media yang membangun banua. Kesimpulan yang dapat diambil bahwa Amuntai Televisi dapat berperan sebagai media pusat informasi di daerah Amuntai dan Hulu Sungai Utara, sehingga menjadi media yang membangun banua.
Dalam hal ini, media massa merupakan instrumen untuk menyebarkan dan memperkuat hegemoni dominan. Dimana peranan media adalah membangun dukungan masyarakat dengan cara mempengaruhi dan membentuk alam pikiran mereka dengan menciptakan sebuah pembentukan dominasi melalui penciptaan sebuah ideologi yang dominan.
Tidak tersedia versi lain