CD-ROM
Sistem MRP dalam pengendalian bahan baku guna tercapainya target produksi pada perusahaan rokok Gunung Panderman Malang (CD)
Dewasa ini pengendalian persediaan dalam suatu perusahaan dilakukan bukan hanya demi kepentingan wajib fungsi logistik maupun manufaktur saja, tetapi sudah menjadi salah satu penunjang peningkatan daya saing perusahaan tersebut. Oleh sebab itu, perhatian perusahaan terhadap bidang ini juga semakin bertambah agar dapat dilaksanakan dengan baik. Untuk mengendalikan masalah ini, perlu dikembangkan suatu sistem MRP (Material Requirment Planning) sehingga mampu mencapai target produksi serta dapat memenuhi jadwal pemesanan bahan baku dng tepat dan efektif.
Setelah diadakan analisis di Perusahaan Rokok Gunung Panderman ternyata perusahaan tersebut pernah mengalami kegagalan dalam memproduksi, permasalahan tersebut dikarnakan terlambatnya pemesanan bahan baku yang akan diproses untuk diproduksi, dari kejadian tersebut perusahaan kurang mempleningkan bagaimana agar tidak kehabisan bahan baku.
Untuk mengatasi hal tersebut maka perusahaan harus menjalankan sistem MRP (Material Requirment Planning) sehingga mampu mencapai target produksi serta dapat memenuhi jadwal pemesanan bahan baku. Untuk menjalankan MRP diperlukan banyak usaha untuk membuat MRP berhasil. Pada kenyataannya penelitian menunjukan kesuksesan MRP, adapun kiat sukses dalam proses MRP sebagai berikut : (1). Perencanaan penerapan (2).Dukungan Komputer yang memadai (3). Data akurat (4). Dukungan pihak manajemen (5). Pengetahuan pemakai. Pemecahan Bagian (Part Explosion)
Adalah jantung dari MRP, dimana produksi yang akan diproduksi diurai dengan tujuan untuk mendapatkan informasi mengenai komponen apa saja yang ada pada saat produk serta berapa banyak jumlahnya dalam satu unit produksi. Dalam pemecahan bagian terdapat pula beberapa elemen : 1) Bagan Bahan (Bill of Material – BOM)
Adalah daftar terstruktur yang dari semua bahan atau barang yang diperlukan untuk membuat barang jadi, rakitan, sub rakitan, bagian yang akan dibuat, atau bagian-bagian yang akan dibeli. 2) Tenggang Waktu (Lead Time) Mengetahui tenggang waktu terencana untuk produksi dan pembelian per komponen dari suatu produk. 3) Ringkasan Pemesanan Material dan Jadwal pemesanan langkah paling akhir dalam penggunaan sistem MRP, dimana dapat diketahui kebutuhan bersih untuk setiap komponen serta kapan jadwal pemesanan untuk setiap kebutuhan material harus dilakukan. Dengan demikian harapan perusahaan dapat meminimalkan persediaan bahan dan mencapai target produksi sesuai dengan waktu pesanan. Saran-saran Sebaiknya Rokok Perusahaan Gunung Panderman berproduksi berdasarkan pesanan dalam pelaksanaan pengendalian persediaan bahan baku menggunakan metode Material Requirement Palnning (MRP).
Tidak tersedia versi lain