CD-ROM
Evaluasi sistem dan prosedur penjualan kayu untuk meningkatkan pendapatan pada Perum Perhutani kesatuan bisnis mandiri Probolinggo (CD)
INTISARI
Produksi skala besar produk-produk yang distandarisasi, telah menyebabkan makin diintensifkannya persaingan antara produk-produk, dan hal tersebut menyebabkan penjualan menjadi sebuah seni yang mahal dan sulit. Pemilihan sistem dan prosedur penjualan yang tepat juga sangat berpengaruh terhadap meningkatnya volume penjualan.
Sistem dan prosedur yang diterapkan oleh Perum Perhutani adalah sistem penjualan langsung, perjanjian dan lelang. Dimana dengan menggunakan ketiga sistem tersebut tidak semua konsumen dapat memanfaatkan hasil hutan yang dikelola oleh Perum Perhutani. Untuk dapat mengetahui kelemahan dari sistem dan prosedur yang ada pada Perum Perhutani maka Penulis melakukan evaluasi sistem dan prosedur penjualan kayu pada Perum Perhutani KBM Probolinggo.
Sistem dan prosedur yang diterapkan oleh Perum Perhutani adalah sistem penjualan langsung, perjanjian dan lelang. Dimana dengan menggunakan sistem penjualan langsung, dan perjanjian tersebut tidak semua konsumen dapat memanfaatkan hasil hutan yang dikelolah oleh Perum Perhutani, hal ini dikarenakan pelaksanaan sistem dan prosedur penjualan secara langsung, maupun perjanjian belum secara efektif dan efisien. Salah satu kelemahan yang ada yaitu pada prosedur surat permohonan pembelian (SPP) seharusnya dihilangkan karena dengan adanya SPP dapat mengakibatkan indikasi penyelewengan wewenang, oleh karena itu untuk menghindari hal tersebut seharusnya SPP dihilangkan. Dari ketiga sistem yang ada, seharusnya Perum Perhutani lebih memfokuskan pada satu sistem penjualan yaitu sistem penjualan secara lelang karena adanya prosedur penjualan yang lebih mudah dan harga terendah yang ditawarkan adalah harga jual dasar kayu sehingga secara otomatis harga yang dijual lebih tinggi dari harga dasar yang ditetapkan. Hal ini sangat menguntungkan Perum Perhutani dalam segi pendapatan.
Tidak tersedia versi lain