CD-ROM
Penilaian kinerja keuangan dengan menggunakan konsep eva(economic value added) pada perusahaan semen yang go public di BEJ (CD)
Perkembangan dunia usaha saat ini sarat dengan berbagai perubahan pasar. Tuntutan tersebut menyebabkan perusahaan harus dapat memantapkan operasinya untuk terus eksis dan bersaing dalam situasi pasar yang global. Untuk itu berbagai model perhitungan untuk menilai kondisi keuangan perusahaan telah dilakukan untuk dapat menyajikan laporan keuanganperusahaan yang bermanfaat bagi kepentingan kreditur dan investor. Salah satu metode yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut adalah dengan menggunakan metode Economic Value Added (EVA). Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk penilaian kinerja keuangan pada PT. Indocement, PT. Holcim dan PT. Semen Gresik tahun 2003 – 2006, dengan menggunakan Economic Value Added (EVA) dan mengetahui perkembangan kinerja keuangan perusahaan.
EVA (Economic Value Added) Adalah suatu konsep untuk menilai kinerja keuangan perusahaan yang dengan adil mempertimbangkan harapan setiap penyedia dana (kreditur dan pemegang saham) yang derajat keadilannya dinyatakan dengan ukuran tertimbang (weighted) dari struktur modal yang ada. EVA diukur dengan menghitung laba operasi setelah pajak dikurangi dengan biaya modal rata-rata tertimbang dikalikan dengan jumlah modal yang dimiliki. Penerapan konsep EVA dalam suatu perusahaan lebih memfokuskan perhatian pada penciptaan nilai perusahaan, hal inilah yang merupakan keunggulan EVA dibandingkan metode perhitungan yang lain.
Berdasarkan hasil penelitian dengan penerapan konsep EVA untuk menilai kinerja keuangan perusahaan PT. Indocement pada tahun 2003 dan 2005 mempunyai EVA yang positif, yang artinya telah terjadi penambahan nilai ekonomis didalam perusahaan, Keadaan ini menunjukkan bahwa perusahaan berhasil menciptakan nilai (create value) bagi pemilik modal dan menandakan kinerja keuangan perusahaan telah berjalan dengan baik, sedangkan pada tahun 2004 dan 2006 mempunyai EVA yang negatif, artinya dalam perusahaan tidak terjadi nilai tambah ekonomis karena laba yang tersedia tidak dapat memenuhi harapan penyedia dana terutama pemegang saham dan hal ini menunjukkan kinerja keuangan perusahaan belum berjalan dengan baik. Pada PT. Holcim selama tahun 2003 - 2006 mempunyai nilai EVA yang negatif, artinya dalam perusahaan tidak terjadi nilai tambah ekonomis karena laba yang tersedia tidak dapat memenuhi harapan penyedia dana terutama pemegang saham dan hal ini menunjukkan kinerja keuangan perusahaan belum berjalan dengan baik. Sedangkan pada PT. Semen Gresik pada tahun 2003 dan 2005 mempunyai EVA yang positif, yang artinya telah terjadi penambahan nilai ekonomis didalam perusahaan, Keadaan ini menunjukkan bahwa perusahaan berhasil menciptakan nilai (create value) bagi pemilik modal dan menandakan kinerja keuangan perusahaan telah berjalan dengan baik, sedangkan pada tahun 2004 dan 2006 mempunyai EVA yang negatif, artinya dalam perusahaan tidak terjadi nilai tambah ekonomis karena laba yang tersedia tidak dapat memenuhi harapan penyedia dana terutama pemegang saham dan hal ini menunjukkan kinerja keuangan perusahaan belum berjalan dengan baik.
Tidak tersedia versi lain