CD-ROM
Analisis pengaruh inflasi, tingkat bunga SBI dan nilai kurs dollar AS terhadap indeks harga saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ (CD)
Faktor-faktor yang mempengaruhi volume perdagangan saham berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sarwono (2003) disebutkan bahwa variabel rate of return on total assets, devidend payout ratio, financial leverage dan tingkat suku bunga merupakan variabel yang mempunyai pengaruh terhadap indeks harga saham gabungan. Begitu pula dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Okty, (2002) yang menyebutkan bahwa faktor ekstern yang mempunyai pengaruh besar terhadap volume perdagangan saham adalah tingkat suku bunga dan inflasi. Dengan adanya faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham seperti yang tersebut di atas, penelitian ini akan difokuskan terhadap obyek penelitian bagaimana pengaruh nilai tingkat bunga SBI, nilai kurs dollar AS, dan tingkat inflasi, terhadap indeks harga saham gabungan Manufaktur. Dipilihnya faktor eksternal yang berpengaruh terhadap indeks harga saham ini mengingat kondisi situasi perekonomian Indonesia yang mengalami perubahan besar akibat krisis moneter yang melambungkan nilai inflasi, maupun kurs dollar AS yang dalam beberapa tahun terakhir mengalami fluktuasi yang naik turun.
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empirik apakah tingkat inflasi, nilai tingkat bunga SBI, dan nilai kurs dollar AS akan berpengaruh terhadap Indeks Harga Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan memberikan pertimbangan bagi calon investor dalam mengambil keputusan investasi.
Dengan menggunakan analisis regresi linier berganda diperoleh nilai Fhitung = 7,670 > Ftabel = 2,82 sehingga Ha diterima, jadi terbukti bahwa perubahan tingkat tingkat inflasi, nilai tingkat bunga SBI, dan nilai kurs dollar AS secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap perubahan Indeks Harga Saham Manufaktur. Dari hasil pengujian dengan menggunakan uji t di dapatkan dengan melihat nilai t hitung paling besar dan yang paling signifikan. Ternyata variabel Nilai kurs dollar (X3) mempunyai nilai t hitung paling besar, dan nilai koefisien regresinya paling besar, sehingga variabel Nilai kurs dollar (X3) merupakan variabel yang berpengaruh paling dominan terhadap indeks harga saham manufaktur. Sehingga Hipotesis II yang Diduga bahwa Nilai kurs dollar (X3) adalah faktor yang dominan pengaruhnya terhadap Index Harga Saham Manufaktur dapat diterima dan dibuktikan secara statistik.
Tidak tersedia versi lain