CD-ROM
Pengaruh insentif dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan pada industri meubel di Pasuruan(CD)
Dalam sebuah industri baik besar maupun kecil akan selalu berkaitan dengan sumber daya manusia yaitu keberadaan dari tenaga kerja. Dengan kecenderungan umum untuk meningkatkan kinerja. Agar dalam pelaksanaan fungsi tenaga kerja tercapai prestasi yang memuaskan, insentif sangat diperlukan. Demi terciptanya prestasi kerja maka insentif perlu diberikan sebagai hasil join beberapa individu dalam pelaksanaan kerja.Insentif yang diberikan oleh Industri Meubel di Pasuruan merupakan insentif jenis financial insentif dan non finansial insentif. Dengan adanya pemberian insentif, lingkungan kerja yang nyaman karyawan akan merasa bergairah dalam melaksanakan kinerja.
Tujuan Penelitian, Untuk menganalisis sejauh mana pengaruh yang terdiri dari insentif,lingkungan kerja,terhadap kinerja karyawan ; Untuk menganalisis diantara variabel-variabel tersebut manakah yang berpengaruh dominan terhadap kinerja karyawan
Identifikasi Variabel, a. Variabel bebas: Variabel yang nilainya dapat mempenganuhi nilai dari variabel yang lain, dalam hal ini variabel bebasnya adalah insentif dan lingkungan kerja. b. Variabel terikat: Variabel yang nilainya mempengaruhi oleh variabel yang Iain, dalam hal ini variabel terikatnya adalah kinerja karyawan.
Sumber Data, Sumber Data yang digunakan : Data Primer Semua inforimasi, keterangan dan data lain yang diambil secara langsung dari industri meubel khususnya bagian personalia melalui penyerahan kuesioner ; Data Sekunder Data insentif yang diperoleh dari dokumen-dokumen yang pernah ada di industri untuk memperoleh tambahan informasi industri yang ada relevansinya dengan masalah penelitian. Teknik Analisis Data, Uji validitas dan reliabilitas, Analisis regresi linier berganda, Uji F, Uji t.
Penelitian ini tentang industri meubel di Pasuruan, dimana Industri meubel di pasuruan merupakan industri perseorangan didirikan pada tahun 1997. industri ini pada awalnya hanya merupakan home industri saja dengan hasil yang terbatas karena pada tahun 2002 berikutnya usaha tersebut berkembang pesat,maka industri menggunakan alat modern. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sejauh mana pengaruh yang terdiri dari insentif,lingkungan kerja,terhadap kinerja karyawan, selain itu untuk menganalisis diantara variabel-variabel tersebut manakah yang berpengaruh dominan terhadap kinerja karyawan. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah diduga variabel insentif dan lingkungan kerja berpengaruh secara bersama-sama terhadap peningkatan kinerja,hipotesis kedua diduga variabel insentif yang berpengaruh paling dominan terhadap peningkatan kinerja karyawan. Berdasarkan hasil penelitian adalah didapatkan hasil jawaban responden terhadap pertanyaan-pertanyaan yang telah diajukan untuk variabel gaji (X1) dan lingkungan kerja (X2) sebagaimana yang telah disajikan menunjukkan bahwa sebagian besar memberikan jawaban sangat setuju, setuju dan netral serta sebagian kecil menjawab tidak setuju, dan tidak ada satu respondenpun yang menjawab sangat tidak setuju. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui variabel mana yang mempengaruhi kinerja dari karyawan. Variabel gaji (X1), dan lingkungan kerja (X2) secara simultan atau bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kinerja (Y), yang ditunjukkan dengan nilai Fhitung lebih besar dari Ftabel (4,332 > 3,09) atau nilai signifikansi lebih kecil dari = 5% (0,000 < 0,05). Variabel gaji (X1), penghargaan (X2), dan lingkungan kerja (X3) secara parsial atau sendiri-sendiri berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja (Y), yang ditunjukkan dengan nilai thitung lebih besar dari ttabel atau nilai signifikansi lebih kecil dari = 5%. Dilihat dari besarnya koefisien regresi berganda, maka besarnya koefisien regresi berganda variabel bebas gaji (X1) (0,456) > lingkungan kerja (X2) (0,343), ini berarti bahwa variabel bebas gaji (X1) paling dominan dibandingkan variabel bebas yang lain. Koefisien determinasi (R square) sebesar 0,337 memiliki arti bahwa pendapatan (X1) dan lingkungan kerja (X2) secara bersama-sama mampu memberikan kontribusi sebesar 0,337 atau 33,7%, sedangkan sisanya sebesar 66,3% dipengaruhi variabel lain yang tidak diamati dalam penelitian ini.
Mengingat akan besarnya pengaruh insentif dalam meningkatkan kinerja kerja karyawan, maka disarankan bagi perusahaan agar lebih memperhatikan gaji yang diterima karyawan, agar dalam bekerja karyawan lebih bersemangat dalam melaksanakan tugasnya dengan begitu kinerja kerja akan meningkat. Mengingat variabel lingkungan kerja memiliki pengaruh terendah, maka atasan diharapkan memperhatikan lingkungan kerja dimana karyawan sedang melakukan aktivitasnya, agar karyawan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, sehingga kinerja kerja tercapai.
Tidak tersedia versi lain