CD-ROM
Analisis Implementasi Balanced Scorecard Sebagai Alat Pengukuran Kinerja Pada Perusahaan Tenun Pelangi Lawang-Malang (CD)
Perusahaan harus meningkatkan kinerjanya secara optimal dengan mengikuti perkembangan teknologi dan segera membenahi kekurangan yang ada. Sebaiknya perusahaan tidak hanya memperhatikan aspek finansial dalam mengukur kinerjanya, karena hanya akan mempunyai pengaruh jangka pendek saja dan tidak terjadi goal congruence antara divisi-divisi dengan tujuan perusahaan secara keseluruhan, serta informasi yang diperoleh juga kurang akurat, sehingga dibutuhkan perhatian aspek nonfinansial untuk kepentingan jangka panjang. Oleh karena itu, untuk mengatasi kelemahan tersebut dapat digunakan Balanced Scorecard untuk mengevaluasi kinerja perusahaan dengan menyeimbangkan antara aspek finansial dengan aspek nonfinansial sehingga menghasilkan informasi yang relevan, tepat waktu, dan akurat.
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran sejauh mana penerapan Balanced Scorecard dapat dilaksanakan pada Perusahaan Tenun Pelangi Lawang dan mengetahui akan pentingnya keseimbangan antar finansial dan nonfinansial di dalam menetapkan strategi untuk mencapai tujuan peningkatan kinerja Perusahaan Tenun Pelangi Lawang. Teknik analisis yang digunakan adalah metode analisis dari Balanced Scorecard yang terdapat pada empat perspektif yaitu : memasukkan data keuangan, pelanggan, internal bisnis proses, pertumbuhan dan pembelajaran dalam Balanced Scorecard serta mengevaluasi hasil dari pengukuran menggunakan Balanced Scorecard.
Berdasarkan dari hasil analisis penerapan BSC dilihat dari segi perspektif finansial, faktor-faktor yang diukur mengalami peningkatan, ini menunjukkan kinerja Perusahaan Tenun Pelangi Lawang sudah baik, karena tingkat pengembalian investasi yang cukup baik dan tingkat profitabilitas maupun tingkat penjualan mengalami kenaikan, dan tentu hal ini dapat memperlancar stabilitas finansial perusahaan. Bila dilihat dari tingkat penjualan perusahaan, maka dalam jangka waktu dua tahun terakhir mengalami kenaikan yang baik sehingga perusahaan hanya perlu mempertahankan dalam jangka pendek dan memperluas pangsa pasar dalam jangka panjang. Dari segi pelanggan dapat dikatakan belum cukup baik secara keseluruhan, karena terjadi penurunan pada pelanggan lama yang memesan dan diikuti dengan kenaikan pelanggan baru walaupun sedikit. Pelanggan lama berkurang karena adanya kemungkinan stok mereka belum habis dan bisa jadi pelanggan lama kurang puas terhadap pelayanan perusahaan. Pengukuran yang dilakukan dalam perspektif ini secara umum dapat dikatakan mengalami peningkatan pada produksi cacatnya, yang berarti dapat merugikan perusahaan. Perusahaan juga merasa perlu memperhatikan kapasitas produksi yang masih ada kapasitas menganggur yang dapat menyebabkan besarnya biaya produksi. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, Secara keseluruhan kepuasan karyawan belum cukup baik, karena perusahaan hanya memperhatikan tingkat absensi karyawan yang cenderung naik, yang berarti tingkat kesejahteraan karyawannya kurang bisa terpenuhi secara keseluruhan
Tidak tersedia versi lain