CD-ROM
Analisis sistem pengendalian intern atas penjualan kredit pada PR.Hisap SAE Malang (CD)
Sistem pengendalian intern yang efektif sangat diperlukan bagi setiap perusahaan untuk menjamin kelancaran kegiatan operasi perusahaan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Sukses atau tidaknya sistem pengendalian intern dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain : adanya struktur organisasi yang yang baik untuk memisahkan tanggungjawab secara tepat; sistem prosedur pemberian wewenang fungsi yang jelas; prosedur pembukuan yang benar; dan kecakapan tenaga kerja yang menjalankannya. PR.Hisap Sae Malang merupakan perusahaan rokok yang transaksi utamanya adalah penjualan secara kredit. Penelitian ini dilakukan pada PR.Hisap Sae Malang dengan tujuan untuk mengetahui sistem pengendalian intern atas penjualan kredit yang diterapkan pada perusahaan, sehingga pada akhirnya penulis dapat menggambarkan sistem pengendalian intern atas penjualan kredit yang efektif bagi perusahaan tersebut.
Teknik analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, yaitu dengan menggambarkan penerapan sistem pengendalian intern yang efektif pada PR. Hisap Sae Malang. Sumber data yang digunakan adalah data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari obyek yang diteliti antara lain: sejarah perusahaan, struktur organisasi, daerah pemasaran, proses produksi serta sistem dan prosedur penjualan kredit yang diterapkan di perusahaan. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, interview, dan dokumentasi.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa sistem pengendalian intern atas penjualan kredit yang diterapkan PR. Hisap Sae Malang kurang efektif. Faktor-faktor yang menyebabkannya antara lain adalah : adanya perangkapan tugas antara bagian kas, bagian kredit, dan bagian akuntansi yang dapat menyebabkan kurang telitinya pemberian otorisasi kredit dan resiko manipulasi catatan akuntansi; bagian pengiriman merangkap sebagai petugas penagihan sehingga memungkinkan terjadi penyelewengan dengan tidak disetorkannya uang hasil tagihan dengan tepat waktu; dokumen yang kurang lengkap pada prosedur penjualan kredit, yaitu tidak ada Faktur Penjualan, Rekapitulasi Harga Pokok Penjualan dan Bukti Memorial sehingga dapat menyebabkan kurangnya ketelitian dan keandalan catatan akuntansi; dan tidak ditentukannya batas pemberian kredit yang menyebabkan semakin besarnya resiko piutang yang tidak tertagih.
Tidak tersedia versi lain