CD-ROM
Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap semangat kerja karyawan PT.Industri Sandang Nusantara Unit II Patal Lawang (CD)
Di dalam suatu organisasi kepemimpinan memegang peranan penting yang dapat mempengaruhi bawahan agar dapat mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Pengaturan, pengarahan dan pendayagunaan sumber-sumber yang dapat menunjang kelancaran dan pencapaian tujuan yang tepat dapat berhasil jika adanya peran pimpinan. Setiap pimpinan kerja baik dalam unit besar maupun kecil dalam melakukan komunikasi dengan bawahannya dengan cara yang berbeda-beda, perbedaan ini dapat dipahami karena pimpinan tersebut adalah manusia biasa, yang memiliki sifat atau karakteristik dan latar belakang sosial yang berlainan, sehingga dapat mempengaruhi gaya kepemimpinannya. Demikia npula halnya dengan bawahan sebagai penggerak aktivitas perusahaan tidak hanya dipandang sebagai asset perusahaan, tetapi bagaimana cara memperlakukannya secara manusiawi sebagai manusia yang butuh akan penghargaan. Adanya hubungan kemitraan antara pimpinan dan bawahan sebagai karyawan dan sebaliknya, yang mana keduanya saling menghormati posisi dan prestasi yang telah dicapai sesuai dengan posisinya masing-masing. Hal ini berkaitan dengan sistem kepemimpinan yang dilakukan perusahaan yaitu antara lain menyangkut hubungan atasan dan bawahan.
Variabel yang diteliti dalam penelitian ini yaituVariabel Bebas
“Dalam penelitian ini variabel bebas yaitu gaya kepemimpinan, “Gaya kepemimpinan adalah berbagai pola tingkah laku yang disukai oleh pimpinan dalam proses mengarahkan dan mempengaruhi pekerja” Gilbert (1996:165)
Selanjutnya menurut Teori Keith Davis yang dikutip Sabardi (1997:160) tentang gaya kepemimpinan klasik : a) Gaya Kepemimpinan Otoriter (Authoritarian) Pimpinan memusatkan kekuasaan dan keputusan-keputusan pada diri pimpinan sendiri. Pimpinan memegang wewenang sepenuhnya dan memikul tanggung jawab sendiri. Para bawahannya hanya diberi informasi secukupnya untuk melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh pimpinan. b) Gaya kepemimpinan Demokratis (Democratic): Pemimpin mendelegasikan wewenangnya secara luas. Pembuatan keputusan selalu dirundingkan dengan para bawahan, sehingga pimpinan dan bawahan bekerja sebagai tim. Pimpinan memberi informasi sebanyak-banyaknya kepada bawahan tentang tugas dan pekerjaan mereka. c) Gaya kepemimpinan Bebas (Laissez-faire): Pemimpin hanya berpartisipasi minimum, para bawahannya menentukan sendiri tujuan yang akan dicapai dan menyelesaikan sendiri masalahnya.
Variabel Terikat
Varibel terikat yang diteliti yaitu semangat kerja. “Semangat kerja adalah sikap bersama dari pekerja terhadap satu dengan yang lain, terhadap majikannya, mengenai manajemen atau pekerjaan mereka. Effendi (2001:282).
Didapatkan beberapa konsep gaya kepemimpinan dan semangat kerja karyawan. Dari konsep tersebut diperoleh variabel bebas seperti gaya kepemimpinan otoriter (X1), gaya kepemimpinan demokratis (X2) dan gaya kepemimpinan Laissez Faire (X3) serta variabel terikat semangat kerja (Y). Dari variabel tersebut dirumuskan hipotesis sebagai berikut : a) Diduga ada pengaruh yang signifikan gaya kepemimpinan otoriter (Authoritarian), gaya kepemimpinan demokrasi (Democratic) dan gaya kepemimpinan bebas (Laissez Faire) b) terhadap semangat kerja karyawan pada PT. Industri Sandang Nusantara Unit II Patal Lawang. c) Diduga gaya kepemimpinan otoriter (Authoritarian) X1 mempunyai pengaruh yang paling dominan terhadap semangat kerja karyawan pada PT. Industri Sandang Nusantara Unit II Patal Lawang.
Dari hasil uji hipotesis diperoleh adanya pengaruh yang kuat dan signifikan antara gaya kepemimpinan otoriter, gaya kepemimpinan demokratis dan gaya kepemimpinan Laissez Faire terhadap semangat kerja karyawan baik secara parsial maupun serempak, Hal ini ditunjukkan dengan uji t dan uji F. Dengan demikian hipotesis 1 teruji.
Dari semua variabel bebas yang diteliti, diperoleh bahwa variabel gaya kepemimpinan otoriter merupakan variabel dominan yang mempengaruhi semangat kerja karyawan. Hal ini ditunjukkan dengan besarnya nilai koefisien regresi dibandingkan variabel bebas lainnya yaitu sebesar 0,347. Hal ini menunjukkan hipotesis 2 terbukti/ teruji. Sedangkan kontribusi variabel penelitian menunjukkan nilai R square 0,712 dan sisanya (0,288) dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.
Tidak tersedia versi lain