CD-ROM
Perbedaan keharmonisan perkawinan ditinjau dari komunikasi interpersonal dan kepuasan hubungan seksual pada pria dan wanita
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan keharmonisan perkawinan ditinjau dari tingkat komunikasi interpersonal dan kepuasan hubungan seksual pada pria dan wanita. Variabel bebas terdiri atas komunikasi interpersonal dan kepuasan hubungan seksual. Komunikasi interpersonal suami istri adalah proses penyampaian pesan dan perasaan baik secara verbal maupun non verbal oleh suami/istri dan direspon sama dengan yang dimaksud suami/istri serta memungkinkan pihak suami/istri mengenal, berhubungan, dan mengerti pasangannya. Komunikasi interpersonal meliputi keterbukaan, empati, kepositifan, kesamaan, dan dukungan. Kepuasan hubungan seksual adalah merupakan respon menyenangkan dengan berkurangnya ketegangan serta merupakan puncak dari kepuasan fisik dan emosional dalam aktivitas seksual yang untuk memperolehnya harus melalui fase exicetement (perangsangan), fase plateu (fase datar), fase orgasme, dan fase pemulihan. Variabel terikat yaitu keharmonisan perkawinan adalah hubungan perkawinan yang memberikan rasa aman, terhindar dari kegoncangan-kegoncangan dan pertengkaran, merasakan tentram, kedamaian dan kepuasan serta keserasian dan keseimbangan hidup antara suami istri. Hipotesa dalam penelitian ini adalah ada perbedaan keharmonisan perkawinan ditinjau dari tingkat komunikasi interpersonal dan kepuasan hubungan seksual pada pria dan wanita. Subyek penelitian ini adalah 80 orang dari Dinas Sosial dan Satuan Polisi Pamong praja Pemerintahan Kota Malang. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala likert, terdiri atas tiga buah skala yaitu skala keharmonisan perkawinan, skala komunikasi interpersonal, dan skala kepuasan hubungan seksual masing-masing sebanyak 100 aitem. Hasil pengujian validitas dengan menggunakan rumus Product Moment dari Pearson untuk skala keharmonisan perkawinan menunjukkan 12 aitem gugur dan 88 aitem valid dengan koefisien korelasi berkisar antara rentangan 0,263-0,675, dan hasil uji validitas untuk skala komunikasi interpersonal menunjukkan 11 aitem gugur dan 89 aitem valid dengan koefisian korelasi berkisar pada rentangan 0,273-0,669, sedangkan hasil uji validitas untuk skala kepuasan hubungan seksual menunjukkan 3 aitem gugur dan 97 aitem valid dengan koefisien korelasi berkisar pada rentangan 0,266-0,700. hasil uji reliabilitas dengan menggunakan rumus koefisien alpha untuk skala keharmonisan perkawinan menunjukkan koefisien sebesar 0,9654 dan untuk skala komunikasi interpersonal menunjukkan koefisien alpha sebesar 0,9607, sedangkan hasil uji reliabilitas untuk skala kepuasan hubungan seksual menunjukkan koefisien sebesar 0,9702, artinya skala pengukuran untuk ketiga skala tersebut reliable. Hasil analisa data dengan menggunakan korelasi product moment menunjukkan r komunikasi – keharmonisan perkawinan untuk wanita =0,713 ; r kepuasan hubungan seksual – keharmonisan perkawinan untuk wanita sebesar =0,497 ; r komunikasi – keharmonisan perkawinan untuk pria =0,354 ; r kepuasan hubungan seksual – keharmonisan perkawinan untuk pria =0,706 dengan taraf signifikansi 0,000 artinya ada perbedaan antara pria dan wanita dalam memandang keharmonisan perkawinan ditinjau dari tingkat komuniaksi interpersonal dan kepuasan hubungan seksual.
Tidak tersedia versi lain