CD-ROM
Perbedaan kecerdasan spiritual pada remaja yang tinggal di Pesantren dengan remaja yang tinggal di luar Pesantren (keluarga)(CD+Cetak)
Perkembangan zaman yang semakin modern menjadikan banyak perubahan terutama perubahan dalam susunan bermasyarakat, pola pendidikan dan juga pola kehidupan. Pola hidup yang sekarang ini menempatkan pikiran menjadi yang pertama dan utama. Penelitian ini berusaha menunjukkan betapa penting adanya kemampuan individu untuk menanamkan spiritualitas kepada diri sendiri dan orang lain khususnya pada anak-anak mereka. Spiritualitas menurut bahasa adalah roh, yaitu sesuatu yang murni yang ada dalam diri manusia dan tanpa adanya roh maka manusia itu tidak hidup atau hidup tetapi bukan manusia. Kemampuan individu untuk menemukan kebenaran akan dirinya sendiri sehingga mampu memahami permasalahan makna disebut dengan kecerdasan spiritual. Makna dalam penelitian ini adalah pemahaman akan diri yang paling dalam dan sesuatu yang bersifat ketuhanan, penemuan eksistensi Allah SWT dalam diri manusia akan menjadikan manusia makhluk yang paling mulia di dunia sebab inti dirinya terlahir kembali menjadi lebih baik sehingga memunculkan beberapa sifat-sifat mulia yang dititipkan Allah SWT kepada manusia. Perkembangan kecerdasan spiritual dipengaruhi salah satunya oleh lingkungan tempat individu itu tinggal. Lingkungan yang mendukung penuh tumbuh kembang kecerdasan spiritual menyebabkan nilai-nilai spiritual itu mudah dipahami dan dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Sebaliknya lingkungan yang tidak mendukung menyebabkan terhentinya proses spiritual masuk dalam diri individu. Penelitian ini menggunakan remaja sebagai sasaran utama akan penanaman kecerdasan spiritual melalui nilai-nilai spiritualitas dalam hidup sehari-hari. Remaja merupakan generasi penerus yang akan memasuki masa dewasa. Banyak kebingungan yang dialami oleh remaja, ketidaksempurnaan dalam pendidikan dan pengarahan yang diberikan oleh orangtua dan lingkungannya dapat menyebabkan perilaku yang tidak tepat pada remaja.
Uji validitas dilakukan dengan korelasi Product Moment Pearson menghasilkan 70 item sahih dan 5 item gugur untuk skala kecerdasan spiritual. Reliabilitas menggunakan koefisien Alpha Cronbach menghasilkan nilai 0,9025 untuk skala kecerdasan spiritual. Analisis data menggunakan t-test menghasilkan t-hitung 2,764 dan t-tabel 1,980 dengan kesimpulan bahwa t-hitung > t-tabel. Dari hasil tersebut, hipotesa yang diajukan dapat diterima dengan kesimpulan bahwa remaja yang tinggal di pesantren (Al-Munawwariyah Malang) memiliki kecerdasan spiritual yang lebih tinggi dari remaja yang tinggal di luar pesantren (SMA Dharmawanita Malang).
Tidak tersedia versi lain