CD-ROM
Peranan Polri dalam upaya pemberantasan tindak pidana narkotika di wilayah Surabaya (Studi di Polwiltabes Surabaya) (CD)
Negara Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak keragaman baik itu bahasa, adat istiadat dan kebiasaan, di mana antara satu dengan yang lain tidak dapat dipisahkan. Di samping keragaman yang berbeda-beda, Indonesia memiliki letak yang strategis di antara dua benua yaitu Asia dan Australia di kawasan ASEAN. Dengan letak Indonesia yang strategis dapat mempengaruhui pola pikir dari perilaku masyarakat itu sendiri sebagai akibat dari perkembangan dunia yang sangat maju sehingga menuntut kesiapan atau ketidaksiapan, apalagi dengan adanya Asean Free Trade Area ( AFTA ) yang memberikan kemudahan bagi orang-orang dari negara lain, khususnya ASEAN akan dengan mudah datang ke Indonesia. Dengan datangnya orang-orang lain akan membawa dampak baik dan juga dampak buruk. Dampak yang baik dapat berupa penguasaan terhadap bahasa asing dan menambah pengetahuan di bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ( IPTEK ), sedangkan dampak yang buruk berupa pergaulan bebas dan penyalahgunaan narkotika. Dari permasalahan tersebut yang serius dan kompleks adalah penyalahgunaan narkotika. Penyalahgunaan narkotika merupakan masalah nasional bagi negara Indonesia, karena dapat mempengaruhi kehidupan masyarakat Indonesia menjadi rusak khususnya bagi generasi mudah. Ketergantungan menggunakan narkotika menyebabkan efek tertentu baik secara fisik maupun mental dan penyalahgunaan narkotika sangat berbahaya, oleh sebab itu merupakan tanggung jawab setiap warga negara terutama aparat penegak hukum dalam hal ini kepolisian, khususnya Kepolisian Wilayah Kota Besar Surabaya ( Polwiltabes Surabaya ). Dalam usaha pemberantasan narkotika jajaran Polwiltabes Surabaya menggunakan strategi yang jitu dengan melibatkan peran serta dari seluruh lapisan masyarakat serta instansi-instansi yang terkait berupa informasi yang diberikan kepada kepolisian. Penyalahgunaan narkotika yang terjadi disebabkan oleh banyak faktor yang mempengaruhi antara lain faktor intern seperti kepribadian, kecemasan, dan depresi maupun terhadap pemahaman agama, serta faktor ekstern seperti keluarga, lingkungan maupun ekonomi. Pemberantasan narkotika yang dilakukan oleh Polwiltabes Surabaya masih banyak kendala-kendala yang harus dihadapi, seperti halnya harus ada barang bukti, jaringan narkotika tertutup, kesadaran masyarakat yang kurang, tidak ada perlindungan terhadap saksi, serta sumber daya manusia yang kurang. Dan diharapkan dengan adanya keseriusan kepolisian, maka peredaran narkotika di wilayah kerja Polwiltabes Surabaya dapat ditekan dan bahkan dihilangkan sampai keakar-akarnya.
Tidak tersedia versi lain