CD-ROM
Pengendalian persediaan bahan baku yang efektif guna menunjang kelancaran proses produksi pada perusahaan kripik tempe Abadi Malang (CD)
Pengendalian persedian bahan baku merupakan salah satu masalah serius yang perlu ditangani. Sehingga dapat diketahui bahwa kegiatan produksi tidak mungkin terlaksana bila perusahaan tidak mempunyai bahan baku, namun persedian bahan baku yang terlalu kecil akan tetap menjadi penghambat proses produksi serta menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Selain bahan baku sebagai penunjang kelancaran proses produksi, biaya tenaga kerja langsung (BTKL) dan biaya overhad pabrik (BOP) sangat berperan penting pada proses kelancaran produksi. Namun permasalahan yang ada pada perusahaan kripik tempe Abadi adalah pada pengendalian bahan baku kripik tempe (kedelai), sedangkan biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhad pabrik sudah efektif dalam menunjang kelancaran proses produki sehingga penulis lebih menitik beratkan penelitian pada persediaan bahan baku.
Ruang lingkup penelitian ini, terbatas pada bidang produksi dan khususnya mengenai persediaan bahan baku kripik tempe yang efektif guna menunjang kelancaran proses produksi yang sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan perusahaan. Sumber Data dan Jenis, Sumber data yang diperoleh dari perusahaan adalah data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari objek penelitian dengan mengamati, menyimpulkan sendiri dari pengamatan yang penulis lakukan tersebut dan melalui tanya jawab dengan pimpinan ataupun staf perusahaan.Data kualitatif yaitu data yang berbentuk uraian kata dari laporan yang dikumpulkan kemudian dianalisis untuk mendapatkan kesimpulan. Teknik Pengumpulan Data, Interview, Dokumentasi, Observasi. Teknik Analisis Data, Analisis dalam menentukan persediaan minimumAnalisis ini digunakan untuk mencegah terjadinya kehabisan persediaan. Dalam analisis ini ditentukan beberapa jumlah persediaan minimum yang ada dalam perusahaan dan hanya digunakan pada keadaan mendesak. Pada perusahaan kripik tempe “Abadi” Malang pengendalian persediaan bahan baku kedelai sudah dilakukan namun hal itu hanya berdasarkan pada pengalaman masa lalu yakni menentukan jumlah bahan baku didasarkan pada kwalitas dan harga bahan, sedangkan pembelian didasarkan pada kebutuhan bahan baku yang diperlukan untuk proses produksi selanjutnya tanpa pertimbangan jumlah bahan baku ( Kedelai ) yang masih ada, sehingga persediaan baha baku makin menumpuk.Perusahaan didalam melakukan aktivitas pengendalian persediaan bahan baku kurang efektif, terutama terhadap berapa besarnya bahan baku yang akan dibeli sehingga sering terjadi kelebihan persediaan digudang dan kapan bahan baku harus dibeli kembali sehingga dalam waktu tunggu, perusahaan tidak mengalami kekurangan bahan baku yang dapat mengganggu kelancaran proses produksi.
Tidak tersedia versi lain