CD-ROM
Analisis rasio keuangan untuk menilai kinerja keuangan pada perusahaan farmasi di Bursa Efek Jakarta (CD)
Bagi perusahaan yang telah going public, laporan keuangannya dapat dilihat dan dibaca oleh masyarakat umum, terutama bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan untuk mengambil keputusan. Dimana laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting dalam memberikan informasi-informasi yang diperlukan oleh pihak-pihak berkepentingan, misalnya informasi yang berkaitan dengan aktiva, hutang, modal, hasil usaha dan berbagai faktor yang menyebabkan perubahan posisi keuangan. Untuk menilai kinerja keuangan perusahaan maka digunakan analisis rasio, diantaranya rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, rasio aktifitas dari laporan keuangan.. karena laporan keuangan melaporkan baik posisi perusahaan pada suatu waktu tertentu maupun operasinya pada suatu waktu tertentu maupun operasinya selama periode yang lalu.
Selain itu laporan keuangan dapat digunakan untuk membantu memprediksi laba dan deviden di masa depan. Dari sudut pandang invistor, analisia laporan keuangan digunakan untuk memprediksi masa depan, sedangkan dari sudut pandang manajemen analisis laporan keuangan digunakan untuk membantu mengantisipasi kodisi masa depan dan lebih penting. Sebagai titik awal untuk perencanaan tindakan yang akan mempengaruhi peristiwa di masa depan. Dan ratio keuangan dirancang untuk membantu mengevaluasi laporan keuangan.
Dari analisis dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa rata-rata perusahaan farmasi di indonesia memiliki kinerja keuangan yang bagus, hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan rasio keungan kelima perusahaan yang tidak jauh berbeda dengan nilai rat-rata industri farmasi. Indikator Current ratio dan acid test ratio perusahaan farmasi dapat menunjukkan bahwa sektor industri farmasi memiliki komitmen yang baik dalam memenuhi kewajiban lancarnya. Kinerja solvabilitas semakin membaik dengan diketahui dari semakian menurunnya tingkat debt to equity ratio (DER), yang berarti semakin kecilnya perusahaan dalam membiayai aktivanya sehingga resiko usahanya semakin kecil. Dari aspek aktifitas tersebut diketahui bahwa perusahaan farmasi memprioritaskan kebutuhan likuiditasnya untuk memenuh kewajiban lancarnya sehingga berpengaruh terhadap efisiensi operasionalnya. Perusahaan farmasi lebih mementingkan kinerja likuiditas dan solvabilitasnya daripada efisiensi dan kemampuan meningkatkan hasil labanya.
Tidak tersedia versi lain