CD-ROM
Pengaruh tulangan geser longitudinal terhadap kapasitas geser dan kekakuan geser balok tinggi (CD)
Pemakaian balok tinggi pada konstruksi beton bertulang makin banyak digunakan. Selain untuk kepentingan estetika, pertimbangan lain yang dipakai adalah nilai kekakuan lenturnya (EI) yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan balok biasa. Balok tinggi pada beton bertulang pada umumnya didesain hanya dengan pemakaian tulangan minimum saja, baik untuk tulangan lentur maupun tulangan geser. Oleh karena itu, penelitian ini diperlukan untuk dapat menentukan desain penulangan yang optimal pada balok tinggi untuk menghindari keruntuhan dini.
Pada penelitian ini akan digunakan balok uji yang dimodelkan karena kapasitas alat pengujian yang terbatas. Uji eksperimen dilakukan pada 12 (duabelas) balok beton bertulang mutu 25 MPa yang ditumpu sederhana (sendi-rol) dengan dimensi (13x40x100) cm yang merupakan hasil pemodelan dengan perbandingan skala geometrik 1 : 4 terhadap kondisi nyata di lapangan. Penulangan lentur diberikan sama pada setiap balok, masing-masing 4 10 mm untuk sisi tarik dan 2 10 mm untuk sisi tekan, sedangkan untuk penulangan geser balok diberikan 6–100 mm pada keseluruhan panjang balok untuk masing-masing balok-uji dengan memberikan variasi penulangan geser arah longitudinal mulai ; tanpa tulangan geser longitudinal sebanyak 3 balok, 2 6 mm, 4 6 mm dan 6 6 mm masing-masing sebanyak 3 balok, dengan beban dua titik simetris dan rasio bentang geser terhadap tinggi efektif balok (a/d) bervariasi yakni mulai 0,6 ; 0,8 dan 1,0. Data mengenai beban retak, beban ultimit serta displacemen pada titik beban disisi atas dan bawah balok diukur untuk setiap peningkatan beban dengan interval 250 kg pada pengujian.
Dari hasil penelitian ini diperoleh nilai Kapasitas Geser yang terus meningkat seiring dengan pemberian tulangan geser longitudinal. Adapun peningkatan maksimum terjadi pada BTTB-3 sebesar 164.37% pada a/d = 0.6, 177.21& pada a/d = 0.8 dan 201.49% pada a/d = 1. Namun disisi lain penambahan tulangan geser longitudinal ini berpengaruh pada perubahan perilaku balok itu sendiri menjadi balok lentur yang terlihat pada besarnya regangan pada tulangan pokok tiap tipe balok yang selanjutnya disebut dengan BTTB-0 (tanpa tulangan geser longitudinal), BTTB-1 (dengan 2 tulangan geser longitudinal) dan seterusnya dengan nilai penambahan sebesar 146µs pada BTTB-0, 624µs pada BTTB-1, 1053µs pada BTTB-2 dan 1614µs pada BTTB-3. Pemberian tulangan geser longitudinal ini harus memperhatikan batasan ρmax. Sedangkan untuk Kekakuan Geser didapatkan nilai berdasarkan experimen lebih besar dibandingkan secara empiris dikarenakan perhitungan dengan rumus empiris, parameter tulangan geser tidak diperhitungkan.
Tidak tersedia versi lain