CD-ROM
Kajian hambatan samping terhadap kecepatan dan kapasitas jalan : studi kasus Jl. Raya Singosari - Jl Raya Mondoroko Malang (CD)
Kecepatan kendaraan dan kapasitas jalan di perkotaan akan dipengaruhi oleh faktor hambatan samping pada suatu ruas jalan. Faktor hambatan samping tersebut berupa : jumlah pejalan kaki, jumlah mobil berhenti/parkir, jumlah kendaraan masuk/keluar dari jalan-jalan kecil ke jalan tersebut atau dari persil ke ruas jalan dan jumlah kendaraan tak bermotor.
Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997 telah memberikan pedoman-pedoman untuk hitungan hambatan samping tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini akan menganalisa pengaruh hambatan samping tersebut dengan pengumpulan data primer di lapangan, yaitu di jalan Raya Singosari. Pengukuran berupa pencatatan arus lalu lintas, kecepatan kendaraan, serta faktor-faktor hambatan samping yang kemungkinan akan mempengaruhi hambatan samping. Dari data yang telah didapatkan kemudian diolah dan disusun untuk mendapatkan hubungan antara hambatan samping dengan kecepatan dan kapasitas kendaraan pada ruas jalan tersebut.
Hasil analisis yang didapatkan berupa persamaan matematis dengan menggunakan program aplikasi komputer untuk statistik yaitu didapatkan suatu persamaan regresi linier berganda, dengan bentuk persamaan Y = 1,682 – 0,391X - 0,763X + 0.119X - 0,05730X + 0,382X + 2,253 X , dan mempunyai koefisien korelasi R = 0,777 yang menunjukkan hubungan yang sangat kuat antara rata-rata kecepatan kendaraan dengan variabel hambatan samping serta didapatkan nilai F = 0,254 dengan probabilitas kesalahan = 4,6584 yang berarti variabel X , X , X , X , X berpengaruh sangat erat terhadapan variabel kecepatan dan cukup signifikan. Untuk mencari nilai derajat kejenuhan menggunakan rumus DS = Q/C. Persamaan ini akan menggambarkan hubungan antara kecepatan kendaraan dan kapasitas jalan dengan faktor hambatan yang mempengaruhinya.
Dari perhitungan yang didapatkan maka dapat diambil kesimpulan bahwa pengaruh hambatan samping pada ruas jalan tersebut sangat tinggi yang mempunyai bobot frekuensi kejadian sebesar 1465 kejadian. Sedangkan kinerja jalan yang lain dihasilkan mempunyai derajat kejenuhan sebesar 0,97.
Tidak tersedia versi lain