CD-ROM
Studi penelitian penggunaan batu hijau (trakhit) dari Turen sebagai agregat kasar pada campuran hot rolled sheet-A (HRS-A) (CD)
Prasarana transportasi merupakan salah satu faktor penunjang dalam pelaksanaan pembangunan nasional, yang berfungsi untuk melewatkan arus lalulintas dari suatu tempat ketempat lain. Pembangunan prasarana transportasi pada dewasa ini banyak mengalami kemajuan dalam segi perencanaan dan pelaksanaan pembangunan, sehubungan dengan hal tersebut, supaya dapat mencari alternatif yang dapat digunakan sebagai material pengganti agregat kasar.
Suatu konstruksi dinamakan konstruksi perkerasan lentur (flexible pavement) apabila konstruksi perkerasan ini menggunakan bahan aspal sebagai bahan pengikatnya. Sehingga lapisan perkerasannya mempunyai fungsi memikul dan menyebarkan beban lalu lintas ke tanah dasar. Konstruksi perkerasan lentur terdiri dari lapisan permukaan, lapisan pondasi atas, lapisan pondasi bawah dan tanah dasar. Lataston adalah beton aspal bergradasi senjang, filler dan aspal keras dengan perbandingan tertentu yang dicampur dan dipadatkan dalam keadaan panas. Karakteristik campuran Lataston adalah Stabilitas, Durabilitas, Fleksibilitas, Tahanan geser, Kekedapan terhadap air, Ketahanan kelelehan dan Kemudahan pekerjaan. Agregat pada perkerasan menempati 90%-95% berdasarkan prosentase berat atau mencapai 75%-85% berdasarkan prosentase volume dalam campuran. Pada penelitian ini digunakan batu hijau (Trakhit)) sebagai pengganti agregat kasar. Aspal yang digunakan adalah aspal keras/panas (AC) dengan penetrasi 60/70 dari pertamina.
Sebelum digunakan sebagai bahan perkerasan agregat diuji terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan, Analisa saringan, berat jenis dan penyerapan, kadar air, bulking faktor test, kadar lanau dan lempung, kadar organik, bobot isi agregat, Abrassion test dan impact test. Untuk aspal dilakukan pemeriksaan, penetrasi bahan-bahan bitumen, titik lembek, titik nyala dan titik bakar, daktilitas bahan-bahan bitumen, berat jenis dan bitumen keras.Selanjutnya dilakukan pengujian dengan alat Marshall.
Menentukan rancangan campuran nominal dengan perhitungan matrik, dari perhitungan diperoleh agregat kasar batu pecah standart 53%, agregat halus 40% dan filler 7%. Untuk batu hijau 60%, agregat halus 33% dan filler 7%. Selanjutnya dilakukan mix design dengan kadar aspal optimum 6% yang diperoleh dari perhitungan sebelumnya. Selanjutnya dilakukan pengujian untuk mendapatkan nilai stabilitas dan kelelehan (flow).Selanjutnya dilakukan perhitungan menggunakan data dari hasil uji marshall.Berdasarkan perhitungan luasan, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan agregat kasar batu hijau dengan prosentase penurunan nilai stabilitas sebesar 4,023 % terhadap agregat standart.
Tidak tersedia versi lain