CD-ROM
Analisis break even point sebagai alat perencanan laba pada perusahaan tegel Indah Cemerlang Singosari Malang (CD)
Dalam perkembangan dunia usaha sekarang ini, peranan manajer sangat penting dalam suatu perusahaan dalam hal perencanaan kegiatan perusahaan dengan memanfaatkan sumber daya manusia, bahan baku, serta modal yang efektif dan efisien untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu memperoleh laba seoptimal mungkin (profitabilitas) baik jangka pendek maupun jangka panjang. Untuk dapat merealisir laba yang ditargetkan oleh perusahaan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti biaya, harga jual, dan volume penjualan.Salah satu alat yang digunakan oleh perusahaan dalam merencanakan laba adalah analisis Break Even Point. Analisis ini menjelaskan hubungan antara biaya, harga jual dan volume penjualan yang akan menunjukan posisi perusahaan berada pada penjualan tertentu yang tidak mengalami kerugian atau mendapat keuntungan. Dengan kata lain laba sama dengan nol (0) atau hanya cukup untuk menutupi biaya produksi. Dan juga berperan memberikan informasi mengenai jumlah penjualan minimum yang harus dipertahankan agar penjualan tidak mengalami kerugian serta berapa penurunan volume penjualan maksimal sehingga tidak menderita kerugian.
Setelah melakukan perhitungan data yang didapat dari perusahaan Tegel CV. Indah Cemerlang periode 2003-2005 penulis menyimpulkan bahwa selama ini laba yang ditargetkan sebesar 20% tidak dapat terealisir. Terbukti dari prosentase pendapatan laba operasional sebesar 19% pada tahun 2003, 19% pada tahun 2004, dan 18% pada tahun 2005. Tidak terealisirnya laba karena perusahaan belum malakukan analisis perencanaan tingkat penjualan yang tepat serta kurangnya efisiensi terhadap biaya produksi. Target laba 20% akan terealisir pada saat produk yang dijual 14.286 unit atau sebesar Rp. 178.579.894,- (untuk Tegel Polos 20x20cm), 12.542 unit atau sebesar Rp. 483.377.463,- (untuk Tegel Teraso 30x30cm) pada tahun 2003. 16.220 unit atau sebesar Rp. 218.970.407,- (untuk Tegel Polos 20x20cm), 13.928 unit atau sebesar Rp. 557.101.406,- (untuk Tegel Teraso 30x30cm) pada tahun 2004. Dan pada tahun 2005 16.088 unit atau sebesar Rp. 241.315.962,- (untuk Tegel Polos 20x20cm), 12.719 unit atau sebesar RP. 540.576.652,- (untuk Tegel Teraso 30x30cm)Dari data informasi perhitungan tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa perusahaan hendaknya melakukan perhitungan perencanaan laba dengan menggunakan analisis Break Even Point untuk menentukan tigkat penjualan yang tepat bagi masing-masing produk, sehingga laba yang ditargetkan data terealisir.
Tidak tersedia versi lain