CD-ROM
Pengaruh penggunaan batu zeolit sebagai pengganti agregat kasar terhadap campuran aspal beton pada lapis aus jalan : petunjuk pelaksanaan lapis aspal beton No. 13/PT/B/1983 (CD)
Banyak macam agregat yang digunakan dalam campuran Aspal Beton serta merupakan suatu komponen yang sangat penting dalam suatu campuran Aspal Beton. Untuk mendapatkan perkerasan yang memenuhi persyaratan sesuai Petunjuk Pelaksanaan Lapis Aspal Beton, No. 13/PT/B/1983 diperlukan adanya analisa perencanaan campuran yang diperhitungkan secara matang, baik itu dari segi bahan maupun pelaksanaan cara pencampuran dan pemadatannya. Dari pelaksanaan tersebut diharapkan dihasilkan campuran yang mempunyai kemampuan menerima beban lalu lintas yang melewatinya.
Dalam penelitian ini digunakan batu zeolit sebagai pengganti agregat kasar dari limbah industri kerajinan batu hiasan dinding CV Selo Makmur, Desa Besole, Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung yang bahan bakunya diperoleh dari daerah sekitar Kalitengah, Kabupaten Blitar. Sedangkan agregat standar dari mesin pemecah batu (Cross Stone) di daerah Tidar, Kabupaten Malang yang bahan bakunya diperoleh dari sungai Lekso, daerah Wlingi, Kabupaten Blitar. Untuk bahan pengikat aspal yang digunakan adalah aspal penetrasi 60/70 dari Pertamina.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dari penggunaan batu zeolit sebagai pengganti agregat kasar terhadap campuran aspal beton (batu zeolit, agregat halus, filler dari abu batu dan kadar aspal optimum 6 %) sesuai Petunjuk Pelaksanaan Lapis Aspal Beton, No. 13/PT/B/1983 untuk jenis lalu lintas berat. Sedangkan sebagai pembanding digunakan campuran agregat kasar standar terhadap campuran aspal beton (batu pecah, agregat halus, filler dari abu batu dan kadar aspal optimum 6 %). Dari kedua jenis campuran tersebut bisa didapatkan perbedaan nilai stabilitas dan nilai kelelehan plastis. Sedangkan metode yang digunakan adalah metode percobaan untuk menyelidiki kedua jenis batu tersebut.
Data yang diperoleh dari penelitian terlihat dari uji F menunjukkan Fhitung Ftabel dan dari analisa regresi dengan persamaan regresi penduga Y = b0 + b1x + b2x2 dapat memberikan gambaran dari nilai stabilitas dan nilai kelelehan plastis degan nilai kadar aspal optimum 6 %terhadap campuran aspal beton. Sedangkan jumlah sampel yang digunakan sebanyak 30 buah.
Dari hasil penelitian ini dari kedua jenis batu tersebut (batu zeolit dan batu pecah) setelah dilakukan pengujian dengan uji F. Kemudian dilanjutkan dengan uji perbandingan yaitu uji beda nyata terkecil diketahui adanya penurunan rata-rata nilai stabilitas batu standar (batu pecah) dengan batu pengganti (batu zeolit) sebesar 9,5 % dan peningkatan rata-rata nilai kelelehan plastis batu standar (batu pecah) dengan batu pengganti (batu zeolit) sebesar 3 %. Dari data yang diperoleh untuk klasifikasi jalan dengan penggunaan agregat standar ( batu pecah) lebih baik untuk lapisan aspal beton dari pada agregat pengganti (batu zeolit).
Tidak tersedia versi lain