CD-ROM
Pengendalian bahan baku yang efektif guna mencapai target produksi pada perusahaan rokok Valas Malang (CD)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengendalian bahan baku yang dilakukan perusahaan guna memperlancar proses produksi dan untuk mengetahui cara pengendalian bahan baku yang efisien dan efektif sehingga dapat mencapai target produksi yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Teknik analisis yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada dengan menggunakan beberapa metode yaitu : (1) menentukan kebutuhan bahan baku yang ada dengan menggunakan persamaan : Y = a + bX; (2) safety stock/minimum inventory = lead time x rata-rata pemakaian bahan baku; (3) menentukan Economic Order Quantity (EOQ); (4) menentukan Reorder Point (ROP) dan (4) menentukan maximum inventory.
Setelah dilakukan evaluasi perhitungan kebutuhan bahan baku, maka hasilnya untuk tahun 2006 adalah : (1) Kebutuhan bahan baku 2006 untuk tembakau adalah 198.231 kg dan cengkeh adalah 64.736 kg; (2) Persediaan minimum yang harus ada untuk tembakau adalah 396 kg dan cengkeh adalah 259 kg. Jika jumlah persediaan telah mencapai titik minimum maka perusahaan harus segera mengadakan pemesanan bahan baku agar proses produksi tidak berhenti; (2) Reorder point yang tersedia untuk tembakau adalah 2.379 kg dan cengkeh adalah 1.555 kg. Yaitu titik atau jumlah dimana persediaan harus melakukan pemesanan kembali bila persediaan untuk tembakau dan cengkeh sudah mencapai 1.991 kg dan 1.285 kg. Hal ini digunakan untuk menjaga keseimbangan persediaan bahan baku; (3) Economic Order Quantity (EOQ) untuk tembakau adalah 1.991 kg dan cengkeh adalah 1.385 kg. Hal ini dimaksudkan untuk menekan jumlah biaya pemeliharaan dan biaya penyimpanan maupun biaya pemesanannya dalam suatu periode; (4) Persediaan maksimal yang tersedia untuk tembakau adalah 2.387 kg dan cengkeh 1.640 kg. Jika jumlah persediaan telah mencapai titik maksimal maka perusahaan harus mengurangi jumlah pemesanan agar tidak terjadi kelebihan persediaan yang akan mengurangi keuntungan bagi perusahaan; (5) membuat neraca gudang yang teratur, agar penggunaan bahan baku dapat diawasi dan dilakukan secara teratur serta untuk menghindari hilang dan rusaknya bahan baku di gudang.
Tidak tersedia versi lain