CD-ROM
Peranan visum et repertum dalam tindak pidana kekerasan seksual menurut undang-undang nomor 23 tahun 2004 (studi di Polresta Malang dan RSUD dr Saiful Anwar Malang) (CD)
Dari penelitian yang dilakukan oleh penulis guna menjawab permasalahan yang diangkat dalam tulisan ini, dapat disampaikan penulis bahwa Visum et Repertum merupakan suatu laporan tertulis dari dokter yang dibuat berdasarkan sumpah, tentang apa yang dilihat dan ditemukan pada barang bukti (tubuh) yang diperiksanya, serta memuat pula kesimpulan dari pemeriksaan tersebut, guna kepentingan peradilan. Visum et Repertum ini memiliki peranan yang sangat penting dalam upaya menjerat pelaku tindak pidana kekerasan fisik dan seksual. Visum et Repertum berfungsi atau berperan sebagai salah satu alat bukti yang diajukan oleh penyidik dalam upaya pembuktian di pengadilan.
Beberapa hambatan juga ditemui oleh penyidik dalam kaitannya dengan penggunaan Visum et Repertum sebagai salah satu alat bukti. Hambatan tersebut antara lain adalah berkaitan dengan masalah biaya yang harus dikeluarkan korban kekerasan seksual untuk melakukan Visum. Hambatan yang lain adalah masih adanya anggapan melaporkan kekerasan seksual yang dialaminya sebagai tindakan membuka aib sendiri. Hal ini mengakibatkan banyak kasus tindak pidana kekerasan seksual yang tidak terungkap. Dalam proses pembuktian di sidang pengadilan, Visum et Repertum akan menjadi tidak maksimal peranannya apabila tidak disertai dengan penjelasan istilah-istlah kedokteran yang sulit dimengerti.
Dengan berbagai upaya, polisi berusaha menekan hambatan-hambatan yang terkadang timbul. Salah satunya adalah dengan menggunakan uang pribadi polisi untuk membantu biaya Visum korban.
Tidak tersedia versi lain