CD-ROM
Efektifitas penaggulangan sampah oleh Dinas Kebersihan kota Malang (CD)
Kota Malang sebagai salah satu kota besar di Jawa Timur merupakan salah satu kota yang tidak lepas dari permasalahan seputar sampah dan pengelolaannya, volume sampah Kota Malang diperkirakan mencapai 3200 m3 perharinya dengan perkiraan timbulan sampah mencapai 3-4 liter/orang/hari. Untuk itu pemerintah daerah setempat melalui Dinas Kebersihan Kota Malang, memerlukan berbagai kebijakan dan program kerja dalam pengelolaan sampah tersebut. Adapun permasalahan yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah, yang pertama berkaitan dengan Efektivitas Penanggulangan Sampah Oleh Dinas Kebersihan Kota Malang. Kedua, mengenai faktor-faktor yang menjadi penghambat Efektivitas Penanggulangan Sampah Oleh Dinas Kebersihan Kota Malang.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan atau menggambarkan efektivitas Dinas Kebersihan Daerah dalam penanggulangan sampah serta untuk mendeskripsikan dan mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi penghambat dalam proses penangggulangan sampah. Lokasi penelitian ini adalah di Kota Malang yang luas wilayahnya mencapai 110,056 km2 yang terbagi dalam lima wilayah Kecamatan. Pertimbangan pemilihan lokasi penelitian ini adalah karena Kota Malang merupakan salah satu kota yang pernah mendapatkan Kalpataru dan Adipura Kencana, selain itu Kota Malang merupakan penghasil sampah dengan volume sampah mencapai 3.200 m3 per harinya. Pertimbangan lainnya adalah karena Kota Malang telah memiliki beberapa peraturan daerah yang mengatur mengenai ketertiban dan kebersihan kota. Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisa data menggunakan analisa data kualitatif
Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa secara umum Efektivitas Penanggulangan Sampah Oleh Dinas Kebersihan Kota Malang dalam penanggulangan sampah belum terlaksana secara optimal. Karena beberapa hal yaitu diantaranya permasalahan finansial atau dana operasional yang terbatas sehingga sarana dan prasarana yang dimiliki kurang memadai. Faktor kesadaran warga masyarakat yang rendah terhadap kebersihan lingkungan. Untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat, Dinas Kebersihan Kota Malang menerapkan tiga tahapan penting penanggulangan sampah yang terdiri dari pengumpulan sampah, penampungan sampah, pembuangan akhir sampah. Dinas Kebersihan juga berusaha untuk menyediakan dan memenuhi sampah. Dinas Kebersihan juga berusaha untuk menyediakan dan memenuhi sarana dan prasarana penanggulangan sampah, walaupun dalam kapasitas dan kemampuan yang terbatas yang menjadi catatan penting dan fokus dalam proses penanggulangan sampah adalah perlunya usaha untuk mereduksi sampah langsung disumbernya yaitu oleh masyarakat sendiri. Karena terwujudnya berbagai usaha dalam penanggulangan sampah kota pada hakekatnya bukan semata-mata menjadi tugas dan kewajiban Pemerintah Kota melainkan memerlukan partisipasi aktif dari seluruh warga masyarakatnya yaitu warga masyarakat Kota Malang itu sendiri.
Oleh karena itu, penulis menyarankan agar Dinas Kebersihan Kota Malang menjalin hubungan kerjasama dengan berbagai pihak untuk mengatasi keterbatasan dana. Dana yang tak kalah pentingnya yaitu memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk berperan aktif dalam penanggulangan sampah. Selain itu Dinas Kebersihan perlu juga untuk memperhatikan lagi kesejahteraan dan para pekerja kebersihan terutama pekerja lapangan atau pasukan kuning.
Tidak tersedia versi lain