CD-ROM
Analisa portopolio untuk menentukan portopolio yang optimal terhadap beberapa saham blue chips dengan model indeks tunggal (CD)
Model analisis indeks tunggal yang digunakan mereplikasi model William Sharpe (1963) untuk menentukan portofolio yang efisien terdapat beberapa rumus: Menghitung tingkat keuntungan saham (Rit), Menghitung keuntungan saham yang diharapkan [E(Ri)], Menghitung tingkat risiko (i2), Menghitung koefisien dan , Menghitung excess return to beta (ERBi), Menghitung cutt off rate (Ci), Menentukan cutt off point (C*): Nilai Ci yang terbesar, Menentukan saham-saham yang membentuk portofolio efesien. Saham-saham yang mempunyai nilai ERB lebih besar atau sama dan nilai ERB di titik C* diikutsertakan dalam portofolio efisien, Menghitung proporsi dana untuk masing-masing saham yang membentuk portofolio efisien. Menghitung tingkat keuntungan portofolio, Menghitung tingkat risiko portofolio. Dalam penelitian ini terdapat 50 saham perusahaan teraktif baik menurut volume, nilai maupun frekuensi perdagangannya mulai bulan Januari 2002 sampai Juni 2003. Dari 50 saham teraktif tersebut dipilih 14 saham unggulan/blue chips yang telah memenuhi beberapa criteria pemilihan sehingga akan diperoleh saham-saham dengan likuiditas tinggi dengan frekuensi transaksi perdagangan relatif tinggi. Berdasarkan seleksi sampel tersebut maka diketahui 10 saham yang mempunyai rekor yang panjang dalam frekuensi transaksinya, mewakili sampel saham-saham blue chips. Aneka Tambang (ANTM), Indofood Sukses Makmur (INDF), Gudang Garam (GGRM), Hanjaya Mandala Sampoerna (HMSP), Indah Kiat Pulp & Paper (INKP), Inocement Tunggal Prakarsa (INTP), Multipolar Corporation (MLPL), Astra International (ASII), United Tractor (UNTR), Kalbe Farma (KLBF), Unilever Indonesia (UNVR), Indonesian Satelite Corporation (ISAT), Telekomunikasi Indonesia (TLKM), Bank Central Asia (BBCA).Pembahasan Hasil Penelitian: Dari data yang dianalisis tersebut diperoleh bahwa return bebas risiko sebesar 0.13885. Dan dari hasil analisis diperoleh bahwa nilai cutt off rate (Ci) terbesar adalah sebesar –0.052572094 dengan nilai ERB sebesar –0.067976785 yang terdapat pada PT. ASII. Sedangkan portofolio yang efisien adalah portofolio yang mempunyai nilai ERB lebih besar atau sama dengan –0.067976785, dengan demikian saham-saham yang masuk dalam kategori portofolio yang efisien adalah saham PT. ASII, PT UNTR, PT KLBF dan PT. BCA .Dari analisis portofolio dengan menggunakan indeks tunggal yang dilakukan oleh penulis, tentang tingkat hasil dan tingkat risiko dari suatu portofolio, maka investor dapat melakukan investasi portofolio dengan jalan memilih mulai dari saham: PT. Kalbe Farma (KLBF) dengan proporsi dana –40,86%, PT. Astra Internasional (ASII) dengan proporsi dana 18,23%, PT. Bank Central Asia (BCA) dengan proporsi dana 58,85%, PT. United Tractor (UNTR) dengan proporsi dana 63,81%. Model indeks tunggal dapat dijadikan salah satu cara guna menentukan portofolio untuk memilih saham-saham perusahaan mana yang akan menjadi sasaran investasi bagi para investor di masa mendatang. Investor yang suka terhadap risiko dalam menginvestasikan dananya dapat memilih model indeks tunggal untuk menentukan saham-saham yang akan memperoleh keuntungan yang tinggi di masa mendatang. Dalam rangka menggalakkan aktivitas di pasar modal hendaknya PT. Bursa Efek Jakarta dapat memberikan informasi yang lebih luas kepada masyarakat sehingga dapat menghimpun dana yang lebih besar dari masyarakat sehingga dapat membantu perekonomian Indonesia.
Tidak tersedia versi lain